Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berakhirnya Swastanisasi Air Pengaruhi Pelanggan PAM Jaya, Ini Penyesuaiannya

Kompas.com - 01/02/2023, 22:11 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berakhirnya kontrak kerja sama antara PAM Jaya dengan pihak swasta (swastanisasi), yakni Palyja dan Aetra, disebut memengaruhi para pelanggan layanan tersebut.

Untuk diketahui, kontrak berkait pengelolaan air bersih itu resmi berakhir pada Rabu (1/2/2023).

Direktur Pelayanan PAM Jaya Syahrul Hasan berujar, memang ada beberapa penyesuaian yang harus dilakukan pelanggan PAM Jaya.

Baca juga: PAM Jaya Resmi Akhiri Swastanisasi Air Bersih di Jakarta pada Rabu Ini

Salah satunya, pelanggan kini harus membayar pelayanan air bersih ke nomer rekening PAM Jaya yang baru.

"Rekeningnya (pembayaran pelayanan) berbeda. Kalau kemarin di BNI, sekarang ke Mandiri dan itu milik PAM Jaya," tuturnya di Kantor PAM Jaya, Jakarta Pusat, Rabu.

Kemudian, nomor aduan layanan PAM Jaya kini juga berganti.

Menurut Syahrul, saat ini ada dua nomor aduan layanan PAM Jaya.

Baca juga: Heru Budi Pastikan Tak Ada Karyawan Swasta yang Dipecat Dampak Swastanisasi Air Berakhir

Nomor layanan itu terbagi antara pelanggan yang dulu dilayani Palyja dan pelanggan yang dulu dilayani Aetra.

"Soal nomor costumer-nya itu, kami sudah membedakan, tapi memang saat ini kami masih membelah dulu di timur dan di barat," urainya.

"Di waktu tertentu di 2023, kami akan single number. Jadi, ini membutuhkan waktu tertentu," sambung Syahrul.

Pelanggan yang dulu dilayani Aetra bisa menghubungi nomor aduan 021-8690-9999.

Baca juga: Swastanisasi Air Bersih Berakhir 31 Januari, Heru Budi: Sudah Dibahas, Enggak Masalah

Kemudian, pelanggan yang dulu dilayani Palyja bisa menghubungi nomor aduan 021-2997-9999.

Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin sebelumnya berujar, jajarannya tak ingin pihak swasta yang kembali mengelola air bersih di Ibu Kota.

Sebab, menurut dia, penyaluran air bersih di Ibu Kota menjadi tak merata.

"Saya enggak mau 25 tahun yang lalu kejadian lagi. Apa yang terjadi, kedaulatan air (di Ibu Kota) tidak seimbang," tuturnya di Kantor PAM Jaya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com