JAKARTA, KOMPAS.com - Bripka Madih mendatangi Polda Metro Jaya, Minggu (5/2/2023), untuk mengklarifikasi penyerobotan tanah orangtuanya seluas 6.600 meter persegi.
Lahan tersebut berada di di Kelurahan Jatiwarna, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Anggota Provos Kepolisian Sektor Jatinegara itu sebelumnya viral karena video wawancara dengan wartawan di lahan orangtuanya, Rabu (1/2/2023).
Ia bersama beberapa orang memasang plang dan spanduk klaim pada dua bidang tanah atas nama ayahnya, Tonge, yang menurut dia diserobot oleh pengembang.
Viralnya klaim Bripka Madih, yang mengaku tanahnya diserobot pengembang, justru menguak fakta bahwa ia kerap meresahkan warga RT 3 RW 4 Kelurahan Jatiwarna .
Hal itu disampaikan Ketua RW 4 Nur Asiah Syafris di Polda Metro Jaya, Minggu (5/2/2023).
Nur datang ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan soal dugaan penyerobotan tanah yang diduga dialami Madih.
Nur pun tidak mengetahui pasti soal duduk perkara tanah Madih yang diduga diserobot itu.
Namun, ia menyebut bahwa Madih berulang kali berbuat onar di lingkungannya akibat masalah penyerobotan tanah itu.
Misalnya, Madih pernah membuat patok tanah hingga menutupi rumah warga.
Warga mengadu bahwa Madih jam 2 siang bawa rombongan sekitar 10 orang yang tidak kenal. Kemudian masang patok depan rumah warga kami.
"Sebelum jadi RW, saya pernah menjabat sebagai RT selama empat tahun. Selama periode tersebut, kelakuan Pak Madih boleh dibilang sangat mengganggu aktivitas warga," lanjut Nur.
"Pernah suatu waktu kami mengadakan rapat, tetapi dia (Mahdi) malah membakar sampah. Asapnya begitu mengepul dan mengganggu aktivitas kami bermusyawarah," sambungnya.
Menurut Nur, warga selama ini hanya bisa bersabar dan menghormati Madih, yang adalah anggota kepolisian.
Baca juga: Bripka Madih Bikin Resah, Warga Jatiwarna Siap Geruduk Polda untuk Bikin Laporan
"Kami juga pernah mencium bau anyir di sekitar rumahnya. Kami memang tidak tahu letak persisnya, tetapi itu dari dalam rumah Pak Mahdi yang jelas," lanjutnya.