Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hery Wibowo
Ketua Program Studi Sosiologi FISIP Universitas Padjadjaran

Pengamat Sosial, praktisi pendidikan dan pelatihan

Pembangunan Sosial dan Kesehatan Mental Penumpang Stasiun Manggarai

Kompas.com - 12/02/2023, 07:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BELAKANGAN ini, publik diramaikan dengan berita padatnya pergerakan penumpang di Stasiun Manggarai, Jakarta, terutama pada jam masuk dan pulang kerja.

Viral berita ini begitu luar biasa, apalagi ditambah kabar ada pekerja yang terpaksa mengundurkan diri dari kantornya, daripada setiap hari harus berjuang di Stasiun Manggarai.

Isu ini menarik untuk dikaji mengingat warga dianjurkan untuk lebih banyak menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi yang akan menambah macet jalanan dan polusi udara.

Berbasis lensa sosiologis, yang salah satunya berprinsip ”seeing the strange in the familiar” (mencari rahasia/sesuatu yang berharga, dalam hal yang tampak biasa), maka kondisi ini tentu bukan situasi biasa.

Perspektif Sosiologis memandang bahwa perilaku individu sangat dipengaruhi oleh dinamika dan perilaku masyarakatnya.

Pandangan sosiologis membangun asumsi untuk ”seeing personal choice in social context”, bahwa dalam setiap hal-hal yang terlihat seperti pilihan pribadi, itu (pasti) ada kekuatan sosial di belakangnya.

Maka, apakah kita yakin bahwa memilih moda transportasi umum seperti Komuter Line, MRT, Jak Lingko dan sebagainya adalah pilihan pribadi? Ataukah ada ’kekuatan sosial’ di belakangnya?

Nah, maka tentunya ada urgensi khusus mengkaji hal ini, untuk menghindari potensi permasalahan sosial lebih besar di kemudian hari.

Pembangunan sosial

Pembangunan Sosial (Wirutomo, 2022) menjelaskan bahwa pada hakikatnya adalah peningkatan kualitas kehidupan sosial yang mencakup norma dan nilai dalam pranata sosial yang menghasilkan pola interaksi, atau lebih dalam lagi pola relasi sosial (menyangkut hubungan kekuasaan), baik antar individu maupun antar kelompok.

Jadi (WIrutomo, 2022) pembangunan sosial adalah perbaikan manusia dalam dimensi sosialnya.

Perubahan yang hanya menguntungkan kelompok tertentu dan bahkan menciptakan kepincangan dan kesenjangan di dalam sistem sosial bukanlah pembangunan sosial dalam arti sebenarnya, karena justru telah memerosotkan mutu hubungan sosial dan interaksi sosial.

Maka pembangunan sosial secara umum merupakan salah satu agenda pemerintah untuk memberikan pelayanan kepada warganya.

Sejumlah luaran dari hasil aktivitas pembangunan sosial antara lain adalah (1) social connectedness, yaitu kondisi di mana warga menikmati hubungan sosial yang baik dengan sesamanya, dapat bercengkerama satu dengan lainnya, serta dapat membangun kolaborasi produktif dengan sesama warga negara.

Selanjutnya (2) economic standard of living, yaitu kondisi kecukupan hidup, dan kebabasan finansial pada level tertentu, sehingga mereka dapat berfokus untuk mengembangkan dirinya (achieving self actualization) dan lain sebagainya.

Sehingga secara umum adalah tugas pemerintah untuk menghadirkan kenyamanan psikologis, kesempatan untuk berkinerja baik serta peluang untuk menjadi warga negara yang sehat secara mental psikologi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tarif Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta Tak Kunjung Ditetapkan, Dishub DKI: Masih Terus Dikaji

Tarif Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta Tak Kunjung Ditetapkan, Dishub DKI: Masih Terus Dikaji

Megapolitan
Nestapa Guru SMPN di Jaksel, Disebut Tak Dibayar Selama 2 Tahun dan Hanya Dapat Upah dari Saweran Wali Murid

Nestapa Guru SMPN di Jaksel, Disebut Tak Dibayar Selama 2 Tahun dan Hanya Dapat Upah dari Saweran Wali Murid

Megapolitan
Kafe Kloud Senopati Disegel karena Kasus Narkoba, 56 Karyawan Kehilangan Pekerjaan

Kafe Kloud Senopati Disegel karena Kasus Narkoba, 56 Karyawan Kehilangan Pekerjaan

Megapolitan
9 Jalan yang Dilarang Pasang Alat Peraga Kampanye di Kota Bekasi

9 Jalan yang Dilarang Pasang Alat Peraga Kampanye di Kota Bekasi

Megapolitan
Kunjungi Kantor Damkar DKI, Cipung Dikerubuti 'Office Boy' untuk Berswafoto

Kunjungi Kantor Damkar DKI, Cipung Dikerubuti "Office Boy" untuk Berswafoto

Megapolitan
Oknum Satpol PP yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Tak Ditahan, Polisi: Masih Pemulihan Pascaoperasi

Oknum Satpol PP yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Tak Ditahan, Polisi: Masih Pemulihan Pascaoperasi

Megapolitan
Sidak SDN Malaka Jaya 10 Buntut Gaji Guru Rp 300.000, Heru Budi: Masalah Sudah Diselesaikan

Sidak SDN Malaka Jaya 10 Buntut Gaji Guru Rp 300.000, Heru Budi: Masalah Sudah Diselesaikan

Megapolitan
Kenalkan Mobil Pemadam ke Rayyanza 'Cipung', Damkar DKI: Dia Sempat Syok, tapi 'Happy'

Kenalkan Mobil Pemadam ke Rayyanza "Cipung", Damkar DKI: Dia Sempat Syok, tapi "Happy"

Megapolitan
Ada Proyek Polder, Dishub DKI Imbau Pengendara Hindari Jalan TB Simatupang hingga 15 Desember 2023

Ada Proyek Polder, Dishub DKI Imbau Pengendara Hindari Jalan TB Simatupang hingga 15 Desember 2023

Megapolitan
2 Penipu yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Ternyata Pegawai Pemkot Serang dan Satpol PP

2 Penipu yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Ternyata Pegawai Pemkot Serang dan Satpol PP

Megapolitan
Polisi: Penyebab Lansia yang Tewas di Atap Rumahnya di Manggarai Diduga karena Kelelahan

Polisi: Penyebab Lansia yang Tewas di Atap Rumahnya di Manggarai Diduga karena Kelelahan

Megapolitan
Pemkot Depok Kucurkan Dana Rp 6,8 Miliar untuk Bangun Kantor Kelurahan Curug

Pemkot Depok Kucurkan Dana Rp 6,8 Miliar untuk Bangun Kantor Kelurahan Curug

Megapolitan
Sudah 1,5 Bulan, 3 Pengeroyok yang Tewaskan Pemuda dalam Tawuran di Ciracas Masih Buron

Sudah 1,5 Bulan, 3 Pengeroyok yang Tewaskan Pemuda dalam Tawuran di Ciracas Masih Buron

Megapolitan
'Headway' LRT Jabodebek Kini Berkurang Jadi 18 Menit

"Headway" LRT Jabodebek Kini Berkurang Jadi 18 Menit

Megapolitan
KPU DKI Kesulitan Cari Alternatif Gudang Logistik Pemilu di Mampang dan Kebayoran Lama

KPU DKI Kesulitan Cari Alternatif Gudang Logistik Pemilu di Mampang dan Kebayoran Lama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com