DEPOK, KOMPAS.com - Kriminolog Universitas Budi Luhur Lucky Nurhadiyanto angkat bicara mengenai bentrokan antarkelompok di Perumahan Raffles Hills, Sukatani, Tapos, Depok.
Untuk diketahui, bentrokan yang terjadi pada Sabtu (11/2/2023) itu menimbulkan satu korban jiwa akibat luka bacok senjata tajam pada bagian dada.
Menurut Lucky, bentrokan antakelompok tersebut terjadi karena adanya relasi kuasa untuk membuktikan "kekuatan" dari identitas kelompok untuk mewujudkan kepentingannya.
"Konflik yang melibatkan dua kelompok tersebut terjadi karena adanya segregasi relasi kuasa atas dasar kepentingan tertentu," kata Lucky kepada Kompas.com, Senin (13/2/2023).
"Hal ini sebagai manifestasi dalam konstruksi tentang siapa yang lebih 'kuat' untuk mendefinisikan perilaku jahat," tambah dia.
Lucky menilai faktor pemicu yang disebutkan polisi mengenai utang piutang hanya salah satu instrumen atas terjadinya bentrokan tersebut.
Lebih dari itu, sebenarnya mereka ingin mempertahankan wilayah kekuasaanya.
"Batasan demarkasinya memisahkan kedua kelompok dalam dikotomi mana yang dianggap jahat dan mana yang tidak," ujar Lucky.
Baca juga: Sabtu Mencekam di Raffles Hills Depok, Bentrokan Maut Terkait Utang Piutang Usik Ketenangan Warga
Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya mengungkap bentrokan dua kelompok di Depok yang menewaskan salah satu dari mereka disebabkan masalah penagihan utang.
Dua orang yang terlibat bisnis pinjam-meminjam uang ini adalah Leha dan Muchtar.
Leha menyuruh R dan kelompoknya untuk membantu menagih uang kepada Muchtar dari kelompok lawan.
“Latar belakang ini terjadi (bentrokan) urusan bisnis antara pihak L dan M, L dan M ini terkait utang piutang, pinjam-meminjang uang,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko di Polda Metro Jaya, Minggu (12/2/2023).
Trunoyudo belum bisa menjelaskan lebih rinci mengenai bagaimana urusan bisnis yang dijalani oleh Leha dan Muchtar tersebut. Untuk itu, polisi masih terus menggali motif bentrokan itu.
“Namun demikian ini masih didalami, proses pemeriksaan belum sampai di situ, tentunya mari sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban,” imbuh dia.
Baca juga: Polisi Akan Bentuk Tim Gabungan untuk Minimalisir Kasus Bentrok di Raffles Hills Depok Terulang
Menurut Trunoyudo, jika perkara ini diselesaikan secara persuasif, semestinya bentrokan hingga menyebabkan seseorang meninggal dunia tak perlu terjadi.