Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Dinas Citata DKI Turun Tangan Carikan Solusi untuk Warga Tebet yang Rumahnya Nyaris Roboh…

Kompas.com - 13/02/2023, 17:31 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Perselisihan antara warga Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, bernama Ami (53) dengan tetangganya Abdurachman (37) menarik perhatian publik belakangan ini.

Ami mengaku dinding rumahnya retak-retak dan nyaris roboh karena aktivitas pengurukan tanah yang dilakukan tetangganya Abdurachman di tanah di belakang rumah Ami.

Menurut Ami, pengurukan tanah itu tidak dibarengi dengan pembangunan fondasi, sehingga tanah tersebut mendorong dinding rumah Ami hingga nyaris ambruk.

Pihak Kelurahan Kebon Baru telah mencoba memediasi kedua pihak tersebut, tetapi mediasi menemui jalan buntu.

Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun turun tangan untuk mencarikan solusi atas permasalahan tersebut.

Baca juga: Pemilik Lahan di Tebet yang Diduga Bikin Rusak Rumah Tetangganya Penuhi Panggilan Pemprov DKI

Dinas Citata Panggil Abdurachman

Abdurachman bersama istri terpantau memenuhi panggilan dari Dinas Citata DKI Jakarta pada Senin (13/2/2023).

"Sesuai dengan agenda, hari ini saya menghadiri undangan, yaitu menjelaskan kronologi terkait tentang turap," kata Abdurachman kepada media saat ditemui di Kantor Dinas Citata DKI Jakarta.

Dia mengaku sudah membagikan semua informasi terkait pengurukan tanah di lahannya yang berada di belakang rumah Ami.

Menurut Abdurachman, pengurukan tanah tersebut sudah sesuai prosedur. Ia telah membangun fondasi sebagaimana yang dibutuhkan.

Dia juga berkata akan terus bersikap kooperatif terhadap langkah yang akan dilakukan Pemprov DKI selanjutnya.

“Insyaallah saya selalu kooperatif selama ini. Saya (juga) selama ini terus berusaha untuk sekooperatif mungkin dengan kelurahan, kecamatan, dan pihak yang menindak," pungkasnya.

Baca juga: Pengorbanan Materi hingga Psikologis Warga yang Rumahnya Nyaris Roboh di Tebet akibat Ulah Tetangga…

Pekerja bangunan akan dipanggil

Selanjutnya, Dinas Citata DKI Jakarta berencana akan memanggil pihak yang membangun turap di lahan Abdurachman.

"Untuk sementara panggil pelaksana (pekerja) dulu," kata Sub-Koordinator Dinas Citata DKI Jakarta, Maulana, kepada media pada Senin (13/2/2023).

"Secara teknisnya, Pak Abdurachman enggak tahu kedalamannya (curuk tanah) berapa. Yang tahu pelaksana yang pernah membuat turap itu," tambah dia.

Sementara itu, hingga Minggu kemarin, Ami mengaku belum menerima surat panggilan dari Dinas Citata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com