Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/02/2023, 15:48 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Yoyon, mengatakan bahwa pedagang obat di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, menyambut baik keputusan BPOM yang tidak jadi menarik obat Praxion dari peredaran.

"Kami sangat berterima kasih dengan cepatnya kinerja BPOM untuk periksa obat Praxion, yang ternyata enggak mengandung (sesuatu yang membahayakan)," ujar Yoyon ketika dikonfirmasi, Senin (13/2/2023).

Adapun BPOM pada pada Rabu (8/2/2023) lalu telah mengeluarkan pengumuman bahwa obat Praxion aman digunakan.

Baca juga: Obat Praxion Tak Jadi Ditarik dari Pasar Pramuka Jaktim

Sebab, obat itu masih memenuhi persyaratan atau sesuai standar Farmakope Indonesia.

Yoyon mengatakan, jika obat Praxion tetap ditarik peredarannya, hal itu dapat memengaruhi penjualan obat lainnya.

"Ya otomatis obat sirup-sirup yang mengandung paracetamol sudah pasti terpengaruh," jelasnya.

Baca juga: Pedagang Pasar Pramuka: Penarikan Praxion Bisa Pengaruhi Penjualan Obat Sirup Paracetamol

Sebab, masih kata Yoyon, Praxion hanyalah merek dagang, sementara yang menjadi sorotan adalah kandungan obat tersebut.

Dengan begitu, menurut Yoyon, ada kemungkinan obat sejenis dari merek lain akan terpengaruh jika Praxion ditarik dari peredaran karena memiliki kandungan yang sama.

"Praxion hanya merek dagang. Mereka (obat lainnya) pasti ada kandungannya (yang sama), nah kandungannya itu yang pengaruhi (penjualan obat sirup lainnya). Kalau terjadi, pasti (penjualan) bakal drop. Alhamdulillah enggak terjadi (penarikan obat Praxion)," kata Yoyon.

Tidak jadi ditarik

Saat ini, Yoyon dan para pedagang obat lainnya di Pasar Pramuka tidak terlalu ambil pusing dengan kerugian akibat penghentian peredaran obat Praxion.

Ini karena BPOM telah mengeluarkan pengumuman bahwa obat Praxion aman digunakan.

"Kami enggak jadi narik Praxion. Kami telepon lagi pihak distributor bahwa udah ada instruksi dari BPOM (boleh beredar kembali)," tutur Yoyon.

Baca juga: Ratusan Botol Obat Praxion di Pasar Pramuka Sempat Dikumpulkan untuk Ditarik dari Peredaran

"Kami bersyukur ada tindakan cepat dari BPOM. Penarikan obat Praxion otomatis pengaruhi obat-obat sirup yang mengandung paracetamol. Udah pasti terpengaruh," imbuh dia.

Kabar ini disambut baik oleh Yoyon dan para pedagang obat lainnya di pasar tersebut.

Sebab, mereka sempat mengalami keterpurukan ketika ada suatu obat yang sempat ditarik dari peredaran.

"Kami benar-benar bisa terpuruk lagi. Dulu kami juga pernah begini (menarik peredaran obat), dan itu menyebabkan omzet turun 70 persen," ujar Yoyon.

Saat ini, penjualan obat Praxion masih berjalan seperti sebelum instruksi penarikan peredaran.

Menurut Yoyon, hal tersebut berkat peran media massa yang turut menyebarluaskan informasi terbaru dari BPOM.

"Sampai sekarang belum ada pertanyaan-pertanyaan, dan pembeli tetap dengan nyaman membeli Praxion," pungkas Yoyon.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Membaik, Masuk Kategori Sedang

Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Membaik, Masuk Kategori Sedang

Megapolitan
Kejanggalan-kejanggalan Kematian Anak Pamen TNI AU yang Terbakar di Lanud Halim

Kejanggalan-kejanggalan Kematian Anak Pamen TNI AU yang Terbakar di Lanud Halim

Megapolitan
Liciknya Pasutri di Warakas: Pinjam Uang dan Motor ke 9 Tetangga, Lalu Hilang Tanpa Jejak

Liciknya Pasutri di Warakas: Pinjam Uang dan Motor ke 9 Tetangga, Lalu Hilang Tanpa Jejak

Megapolitan
Anaknya Dianiaya Teman di Rental PS, Sang Ibu: Orang Dewasa Cuma Nontonin

Anaknya Dianiaya Teman di Rental PS, Sang Ibu: Orang Dewasa Cuma Nontonin

Megapolitan
Bocah 7 Tahun Itu Mengembuskan Napas Terakhir Usai Operasi Amandel...

Bocah 7 Tahun Itu Mengembuskan Napas Terakhir Usai Operasi Amandel...

Megapolitan
Anaknya Meninggal usai Operasi Amandel, Orangtua: Semoga Anak Saya yang Terakhir

Anaknya Meninggal usai Operasi Amandel, Orangtua: Semoga Anak Saya yang Terakhir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Wowon Terus Menunduk Saat Dituntut Hukuman Mati | Misteri Tewasnya Anak Pamen TNI AU Mulai Ada Titik Terang

[POPULER JABODETABEK] Wowon Terus Menunduk Saat Dituntut Hukuman Mati | Misteri Tewasnya Anak Pamen TNI AU Mulai Ada Titik Terang

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK17 Senen-Pulo Gadung

Rute Mikrotrans JAK17 Senen-Pulo Gadung

Megapolitan
Saat Bocah Taruhan Bermain Playstation Berakhir Penganiayaan terhadap Teman Sepermainan di Kebon Jeruk

Saat Bocah Taruhan Bermain Playstation Berakhir Penganiayaan terhadap Teman Sepermainan di Kebon Jeruk

Megapolitan
Kekeringan Meluas, Pemkot Tangsel Bakal Bikin Sumur Artesis dan Siapkan 50 Toren

Kekeringan Meluas, Pemkot Tangsel Bakal Bikin Sumur Artesis dan Siapkan 50 Toren

Megapolitan
Bocah 7 Tahun Meninggal Usai Operasi Amandel, Orangtua Tak Dapat Penjelasan Pihak RS

Bocah 7 Tahun Meninggal Usai Operasi Amandel, Orangtua Tak Dapat Penjelasan Pihak RS

Megapolitan
Kekeringan di Tangsel Meluas, Pemkot Kerahkan 5 Mobil Tangki Air Bersih Setiap Hari

Kekeringan di Tangsel Meluas, Pemkot Kerahkan 5 Mobil Tangki Air Bersih Setiap Hari

Megapolitan
Bocah yang Dianiaya Teman di Rental PS Disebut Kerap Dipukuli Pelaku

Bocah yang Dianiaya Teman di Rental PS Disebut Kerap Dipukuli Pelaku

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Kirim 500 Ton Sampah Per Hari ke TPA Degung

Pemkot Tangsel Bakal Kirim 500 Ton Sampah Per Hari ke TPA Degung

Megapolitan
Dalami Motif Kematian R, Polisi Panggil Lagi Wali Kelas hingga Guru SDN 06 Petukangan Utara Besok

Dalami Motif Kematian R, Polisi Panggil Lagi Wali Kelas hingga Guru SDN 06 Petukangan Utara Besok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com