Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Asal Kaltim Hampiri Hotman Paris Usai Sidang: Titip Salam untuk Pak Teddy Minahasa...

Kompas.com - 21/02/2023, 08:46 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan asal Kalimantan Timur (Kaltim) bernama Devi menitipkan salam untuk terdakwa kasus peredaran narkoba jenis sabu, Irjen Teddy Minahasa.

Peristiwa ini terjadi seusai Hotman Paris menghadiri sidang Teddy di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin (20/2/2023). Saat itu, Devi yang menggunakan kacamata hitam yang bertengger di kepalanya seketika menghampiri Hotman Paris.

"Pak titip salam ya Pak, ke Pak TM (Teddy Minahasa) dari kami di Kaltim," ucap Devi kepada Hotman.

Mendengar hal itu, Hotman Paris langsung mengiyakan seraya berjalan menuju mobilnya yang terparkir di halaman PN Jakarta Barat.

Baca juga: Hotman Paris: Dua Saksi dalam Sidang Menguntungkan Teddy Minahasa

 

Kompas.com pun mencoba berbincang dengan Devi berkait alasannya rela datang jauh-jauh ke Jakarta. Perempuan 39 tahun ini mengaku datang dari Kalimantan Timur dan tiba di Jakarta pada Minggu (19/2/2023) untuk bertemu Teddy Minahasa.

Tak sendiri, Devi juga datang bersama beberapa warga Kalimantan Timur lainnya.

"Kami datang dari Kalimantan Timur untuk jengukin Pak Teddy. Jadi dulu itu Pak Teddy banyak banget support kami di Kalimantan Timur," kata Devi.

Sejak 2017, lanjut dia, Teddy Minahasa kerap membagikan paket sembako kepada warga yang ada di perbatasan. Devi juga menyampaikan, bahwa mantan Kapolda Sumatera Barat itu pernah membangun rumah ibadah dan membantu anak sekolah di sana.

"Pernah waktu itu beliau bagikan 1.000 paket sembako, karena saya bantuin untuk sebar ke penduduk di sana. Itulah makanya kasus ini tidak memengaruhi pandangan kami tentang kebaikan seorang TM dalam hal kemanusiaan," ungkap Devi.

Baca juga: Kelakuan Polisi Jadi Kurir Narkoba yang Terungkap dalam Sidang Teddy Minahasa, Bolak-balik Antar Sabu ke Bandar

Bantu warga Dayak yang dikriminalisasi

Devi menyampaikan, bahwa Teddy juga sempat membantu warga Dayak yang dikriminalisasi dan ditahan. Saat itu, Teddy masih menjadi Kepala Biro Pengamanan Internal (Karopaminal) Divpropam Polri.

"Rupanya sampai ke beliau berita itu dan beliau membantu beberapa tokoh adat Dayak yang ditahan," imbuhnya.

Devi mengaku tak memiliki kepentingan apa pun ketika menginjakkan kaki di Ibu Kota. Dia menyatakan, hanya ingin memberi dukungan kepada Teddy yang duduk sebagai terdakwa dalam persidangan yang menjerat namanya di kasus peredaran sabu.

"Tujuannya sih mau ketemu Pak Teddy, ya support aja. Mau gimana pun perkara yang melibatkannya tapi beliau orang baik," ucap Devi.

Menurut jaksa dalam dakwaannya, Teddy disebut bekerja sama dengan AKBP Dody Prawiranegara, Syamsul Maarif, dan Linda Pujiastuti (Anita) untuk menawarkan, membeli, menjual, dan menjadi perantara penyebaran narkotika.

Baca juga: Saat Hotman Paris Bawa-bawa Nama Ferdy Sambo dalam Sidang Narkoba Teddy Minahasa

Narkotika yang dijual itu merupakan hasil penyelundupan barang sitaan seberat lebih dari 5 kilogram.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Megapolitan
Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com