Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Warga Pluit Permasalahkan Penyewa Ruko yang Caplok Saluran Air dan Bahu Jalan

Kompas.com - 22/02/2023, 09:25 WIB
Xena Olivia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Riang Prasetya, Ketua RT 011/RW 003 di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, tengah memperjuangkan hak warga setempat dari penyewa ruko yang menutup saluran air dan bahu jalan demi perluasan area usahanya.

Permasalahan ini telah timbul sejak 2019. Ketika ada dua ruko di Jalan Niaga, Blok Z4 Utara yang memperluas bangunan melewati batas saluran air dan memakan bahu jalan lebih dari empat meter.

Berada di kawasan sentra bisnis, perluasan tersebut digunakan sebagai tempat sewa bagi vendor makanan dengan harga yang beragam, tergantung dari luasnya area usaha.

Baca juga: Bantah Dimediasi, Ketua RT di Pluit Malah Disuruh Camat Berhenti Bongkar Saluran Air yang Ditutup Penyewa Ruko

Hingga saat ini, bangunan ruko yang diperluas area depannya berada di Blok Z4 Utara sebanyak 20 unit dan Blok Z8 Selatan sebanyak 22 unit.

Mayoritas usaha di deretan ruko tersebut adalah untuk kafe, restoran, dan perkantoran.

Sudah lapor, tapi tidak ditindaklanjuti

 

Riang mengaku sudah melaporkan dugaan pelanggaran tersebut ke Kelurahan Pluit sejak 2019. Namun, ia mengaku tak kunjung mendapat respons.

"Nih, ada suratnya. Lengkap semua berkasnya. Sampai tembusannya juga," kata Riang saat dihampiri, Selasa (21/2/2023).

Setelah surat itu dilayangkan, tidak ada tindak lanjut khusus dari kelurahan ataupun kecamatan.

Lantaran tidak ditanggapi, Riang memutuskan membongkar saluran air yang tertutup di Ruko Z3 T dan Z5 T dengan bantuan Sumber Daya Air (SDA) pada akhir tahun 2022.

Lurah Pluit, Sumarno, menanggapi bahwa pihak kelurahan sudah memfasilitasi dengan mediasi sebanyak tiga kali, yaitu dua kali di kantor kelurahan dan satu kali di pos RW.

Baca juga: Warga Pluit Somasi Penyewa Ruko yang Tutup Saluran Air untuk Tempat Usaha

Namun, Riang membantah pelaksanaan mediasi tersebut karena tidak ada solusi yang jelas.

Justru, dia diminta berhenti membongkar saluran air demi mengembalikan fungsi awalnya.

"Saya diberhentikan oleh Kasi (Kepala Seksi) Pemerintahan Kecamatan Penjaringan. Katanya dia (perwakilan) dari Pak Camat. 'Stop. Jangan dilanjutkan lagi. Saya bicara atas nama camat', gitu. Saya ada rekamannya," kata Riang.

Hingga akhirnya, Riang datang ke Balai Kota pada 20 Februari lalu untuk meminta bantuan lebih lanjut dari Pemprov DKI.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com