BEKASI, KOMPAS.com - Wakil Direktur Medis RS Hermina Kota Bekasi dr Agnes Vianti memastikan, tim lintas divisi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat akan dilibatkan dalam penanganan kasus obesitas pada Muhammad Kenzi Alfaro.
Tim lintas divisi itu akan menangani Kenzi usai pihak RS Hermina Kota Bekasi memastikan bahwa Kenzi akan dirujuk ke RSCM Jakarta Pusat.
"Pastinya di sana ada tim lintas divisi. Jadi, bukan hanya nutrisi metabolik, tapi mungkin ada yang seperti jantung dan pencernaan," ujar Agnes kepada awak media di RS Hermina Kota Bekasi, Jumat (24/2/2023).
Baca juga: Bayi Obesitas di Bekasi Bakal Dirujuk ke RSCM untuk Pemeriksaan Menyeluruh
Sementara untuk di RS Hermina Kota Bekasi, pemeriksaan tubuh Kenzi baru sebatas pemeriksaan laboratorium dasar.
Pemeriksaan terkait apa yang terjadi di tubuh Kenzi pun harus dilakukan secara mendalam.
Oleh sebab itu, Kenzi perlu dirujuk ke RSCM Jakarta Pusat.
"Kalau di RS Hermina sendiri, yang kami kerjakan adalah pemeriksaan laboratorium dasar, seperti darah, pemeriksaan profilipid, itu untuk lemak. Kemudian pemeriksaan fungsi ginjal, elektrolit. Jadi, kami ambil sampel darah untuk pemeriksaan," ujar Agnes.
"Kalau di Hermina, jadi nanti setelah diambil sampelnya, diperiksa di laboratorium, nanti hasilnya akan kami sampaikan. Itu adalah dasar, modal Kenzi untuk ke RSCM," sambung dia.
Baca juga: Pendapat Ahli soal Kasus Obesitas Bayi Kenzi: Kemungkinan Ada Penyakit Lain Menyertai
Terpisah, Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak RS Hermina Bekasi dan RSCM, Profesor Aryono Hendarto mengungkapkan, setidaknya ada 10 spesialis keilmuan dokter anak untuk menangani Kenzi.
Tim ini memang sudah terbentuk dan biasa menangani penyakit langka.
"Semua itu (yang dilibatkan) dokter anak. Jadi, ahli gizi anak, ahli jantung anak, ahli paru-paru anak, ahli endokrin anak, kemudian ahli rontgen atau pencitraan anak, ahli pencernaan anak, kemudian ahli tumbuh kembang anak," jelas dia.
Aryono menegaskan, setidaknya lebih ada 10 orang dokter spesialis yang akan menangani Kenzi.
"Di tim, sudah ada timnya sendiri. Jadi, bukan dibentuk karena pasien ini. Kami sudah ada tim. Namanya tim penyakit langka. 10 disiplin ilmu. Bisa saja satu keilmuan 2 orang. Tapi, paling sedikitnya, 10 orang (yang menangani Kenzi)," jelas dia.
Baca juga: Dinsos Kabupaten Bekasi Segera Beri Bantuan ke Bayi Obesitas di Tarumajaya
Sebagai informasi, Muhammad Kenzi Alfaro adalah seorang bayi berusia 16 bulan yang terserang obesitas.
Ibunda Kenzi, Pitriah (40) mengatakan, Kenzi memiliki bobot tubuh hingga 27 kilogram.
"(Awal lahir) 4 kilogram, pas ada perubahan badannya, umur 6 bulan. (Bobot) dia bertambah terus, naiknya satu kilogram, secara terus-menerus," ujar Pitriah kepada awak media di kediamannya di Desa Pusaka Rakyat, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Selasa (21/2/2023).
Pitriah tidak mengetahui penyebab anaknya bisa mengalami obesitas. Ia hanya menyebut, bobot anaknya terus naik saat usia 6 bulan.
Anaknya juga selalu mendapat asupan susu formula sejak lahir.
"(Susu) formula pas dari awal karena enggak ASI. Terus, sempat kental manis pas umur satu tahun. Itu karena enggak mampu beli susu formula," ungkap Pitriah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.