JAKARTA, KOMPAS.com - Perkara kawanan debt collector yang diduga mengambil paksa mobil milik selebgram Clara Shinta dan membentak petugas kepolisian masih bergulir.
Atas persoalan itu, kuasa hukum debt collector, Firdaus Oiwobo, menyampaikan banyak hal terkait narasi yang ramai beredar mengenai kliennya itu.
Firdaus menyatakan bahwa kliennya tidak pernah membentak aparat kepolisian, tidak merampas paksa kunci mobil Clara Shinta, dan tidak mengancam membunuh.
Baca juga: Pihak Debt Collector Akan Demo ke DPR RI, Berharap Bisa Bebas Bekerja Lagi
Tidak hanya itu, Firdaus juga akan melakukan berbagai cara untuk memutarbalikkan keadaan.
Firdaus membantah kliennya melakukan kekerasan terhadap Clara Shinta, sopir Clara, dan aparat kepolisian.
Firdaus mengatakan bahwa kliennya tidak pernah membentak ataupun melontarkan kalimat cacian kepada pihak kepolisian.
"Tidak ada sama sekali," ujar Firdaus kepada Kompas.com, Minggu (26/2/2023).
Baca juga: Kuasa Hukum Debt Collector Akan Laporkan Balik Clara Shinta ke Mabes Polri Hari Ini
Menurut Firdaus, kliennya hanya melontarkan kalimat dengan nada tinggi kepada Clara Shinta, bukan polisi.
Dia mengeklaim, kalimat yang dilontarkan kliennya pun berupa ajakan, bukan ancaman.
"Mereka hanya melontarkan kalimat ajakan untuk Clara Shinta agar menyerahkan permasalahan ini ke kantor dengan nada tinggi," jelas Firdaus.
Baca juga: Debt Collector Dilarang Lapor Polisi, Kuasa Hukum: Kapolda Metro Langgar HAM!
Para debt collector itu berbicara dengan nada tinggi karena menganggap Clara Shinta tidak punya bukti kepemilikan mobil yang tertera dalam buku kontrak dengan kreditur.
"Yang ada hanya teriakan keras terkait ajakan anak-anak debt collector untuk menyelesaikan masalah tersebut ke kantor leasing NSC," ujar Firdaus.
Firdaus juga membantah kliennya merampas kunci mobil selebgram tersebut.
"Klien kami tidak pernah melakukan perampasan, (kunci) diserahkan secara sukarela oleh sopir dan Clara Sinta," jelas dia.
Baca juga: Kuasa Hukum Debt Collector Bantah Ada Ancaman Membunuh Sopir Clara Shinta
Menurut Firdaus, para kliennya itu hanya mengambil dan mengajak Clara Shinta untuk menyelesaikan dengan baik masalah kepemilikan mobil tersebut.