Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Batalkan Pengadaan Lahan Rp 560 Miliar untuk Rusunawa, Komisi D Ungkap Alasannya

Kompas.com - 27/02/2023, 23:07 WIB
Muhammad Naufal,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta disebut membatalkan pengadaan lahan dengan nilai anggaran Rp 560 miliar.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah berujar, anggaran Rp 560 miliar itu sejatinya untuk membeli lahan yang kemudian bakal dibangunkan rumah susun (rusun) di lahan itu.

Rusun itu semula disarankan agar didirikan di Jakarta Selatan.

Namun, Komisi D akhirnya meminta agar DPRKP DKI membatalkan pengadaan lahan tersebut.

"Dinas Perumahan itu ada Rp 560 miliar untuk pembelian lahan, untuk rusun. Kami menyarankan (pembangunan) rusun di Jakarta selatan," tutur Ida melalui sambungan telepon, Senin (27/2/2023).

"Tapi, melihat situasi dan kondisi, Komisi D minta tidak dicairkan anggaran di Dinas Perumahan itu (pengadaan lahan Rp 560 miliar)," lanjutnya.

Baca juga: Terus Desak Wisma Atlet Dijadikan Rusunawa dan RS Khusus, Komisi D Temui Menteri PUPR

Ida menyebutkan, pembatalan itu karena Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pasar Rumput di Jakarta Selatan sudah diserahkan oleh Pemerintah Pusat ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Dengan demikian, warga yang terdampak normalisasi Kali Ciliwung bisa ditempatkan sebagian di Rusunawa Pasar Rumput.

Adapun pembangunan Rusunawa Pasar Rumput memang bertujuan menampung warga terdampak normalisasi Kali Ciliwung.

"Alhamdulillah kan itu Rusunawa Pasar Rumput sudah serah terima. Nah ini sebagian nanti, yang akan kena normalisasi, akan ditempatkan di Rusunawa Pasar Rumput," urai Ida.

"(Pembelian lahan batal) biar kami konsentrasi dulu menempatkan warga yang kena (normalisasi) di Rusunawa Pasar Rumput," lanjut politisi PDI-P tersebut.

Baca juga: Direlokasi ke Rusunawa, 24 KK Terdampak Pembangunan Outlet Ciliwung Tak Perlu Bayar Sewa

Dalam kesempatan itu, ia melanjutkan DPRKP DKI Jakarta tetap akan membangun rusunawa di Margasatwa, Jakarta Selatan.

Adapun lahan untuk pembangunan rusunawa di Margasatwa itu telah tersedia sehingga tak perlu pengadaan lahan.

"Itu (pembangunan rusunawa di Margasatwa) menjadi salah satu program yang harus dijalankan tahun ini," kata Ida.

DPRKP DKI tengah mempersiapkan proses lelang jasa kontraktor untuk pembangunan rusunawa di Margasatwa itu.

Proses lelang dilakukan bersama dengan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) DKI Jakarta.

Pembangunan rusun Jalan Margasatwa membutuhkan biaya Rp 544 miliar.

Anggaran ini lebih besar dari perencanaan awal biaya pembangunan rusun Jalan Margasatwa, yakni Rp 375 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com