Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2023, 06:03 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim dokter Rumah Sakit (RS) Mayapada melangsungkan konferensi pers pada Selasa (28/2/2023) untuk mengungkapkan kondisi terkini, D (17), yang dianiaya Mario Dandy Satrio (20).

Kompas.com merangkum isi konferensi pers tersebut di sini:

Baca juga: Kondisi AG Pacar Mario, Kini Terpuruk dan Berharap Perlindungan KPAI

Tak lagi koma

Dokter spesialis bedah saraf di RS Mayapada, dr. Gibran Aditiara Wibawa, Sp. BS mengatakan bahwa D tak lagi dalam kondisi koma.

Gibran menyebutkan bahwa kondisi kesehatan D sudah jauh membaik dibandingkan dengan kali pertama D dirujuk ke rumah sakit tersebut.

“Ananda D sudah keluar dari statement koma. Sudah improve sekali memang sejak datang ke rumah sakit," ujar Gibran.

“Awalnya ketika datang ke sini memang masih dalam keadaan koma, tapi saat ini sangat improve dan sudah keluar dari posisi koma," sambung dia.

Baca juga: Kondisi Anak Pengurus GP Ansor yang Dianiaya Mario, Terkena “Diffuse Axonal Injury” dan Belum Siuman

Bukan diffuse axonal injury

Konsultan perawatan intensif dr Franz JV Pangalila menepis dugaan seorang ahli yang menyebutkan bahwa D kemungkinan terkena diffuse axonal injury (DAI).

Menurut Franz, bukan perkara mudah untuk mengatakan seorang pasien terkena DAI.

Perlu ada pemeriksaan menyeluruh dan ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi sebelum pasien tersebut didiagnosis terkena DAI.

“Dari mana itu DAI? Itu ada kriteria, dan tidak gampang menyebut langsung DAI, itu terlalu teledor kalau ngomong DAI, dasarnya apa?" ujar Franz dalam kesempatan yang sama.

Franz juga menepis isu soal masa depan D yang kemungkinan tidak akan sama lagi akibat trauma yang dia alami.

Baca juga: Kondisi Korban Penganiayaan Mario Diprediksi Tak Akan Lagi Sama karena Trauma Dahsyat yang Dialami

Tim dokter RS Mayapada saat ini tengah berupaya semaksimal mungkin demi kesembuhan D.

"Jika ada pendapat ahli soal ini itu, walaupun seahli-ahlinya mereka tidak melihat pasiennya. Kami yang melihat hari ke hari, dari detik ke detik, jadi ini itu bisa misleading. Mereka mungkin ahli tapi mereka tidak melihat pasien jadi percaya saja pada kita tim resmi yang merawat itu persoalannya," ujar Franz.

Satu hal yang dapat dipastikan adalah bahwa D sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan.

D diketahui dipukul bertubi-tubi oleh Mario di bagian kepala dan leher hingga korban tak sadarkan diri hingga detik ini.

Mario telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan ini.

Dia dijerat pasal 76 c juncto pasal 80 UU Nomor 35/2014 dengan ancaman pidana maksimal lima tahun subsider pasal 351 ayat 2 KUHP dengan ancaman pidana lima tahun.

(Penulis : Dzaky Nurcahyo/ Editor : Ihsanuddin, Irfan Maullana)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Tangsel Tega Perkosa Anak Kandungnya hingga Hamil

Ayah di Tangsel Tega Perkosa Anak Kandungnya hingga Hamil

Megapolitan
Kasudin: Guru SD di Jaktim yang Digaji Rp 300.000 Pernah Buat Pernyataan Tak Persoalkan Upah

Kasudin: Guru SD di Jaktim yang Digaji Rp 300.000 Pernah Buat Pernyataan Tak Persoalkan Upah

Megapolitan
Aksi Sadis Perampok Minimarket di Bekasi: Todong Karyawan Pakai Senjata Api lalu Bacok Tangannya hingga Hampir Putus

Aksi Sadis Perampok Minimarket di Bekasi: Todong Karyawan Pakai Senjata Api lalu Bacok Tangannya hingga Hampir Putus

Megapolitan
Jumat 1 Desember, Polda Metro Panggil Aiman Witjaksono Soal Isu Oknum Polri Tak Netral

Jumat 1 Desember, Polda Metro Panggil Aiman Witjaksono Soal Isu Oknum Polri Tak Netral

Megapolitan
Wali Kota Jaksel: Tak Ada Anak Asli Manggarai Saat Tawuran Pecah Senin Dini Hari

Wali Kota Jaksel: Tak Ada Anak Asli Manggarai Saat Tawuran Pecah Senin Dini Hari

Megapolitan
Pemkot Jaksel Tanam 3.130 Pohon, 30 di Antaranya Tabebuya untuk Atasi Polusi Udara

Pemkot Jaksel Tanam 3.130 Pohon, 30 di Antaranya Tabebuya untuk Atasi Polusi Udara

Megapolitan
Di Bekasi, Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024 Dilarang Dipasang di Alun-Alun dan Stadion Patriot

Di Bekasi, Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024 Dilarang Dipasang di Alun-Alun dan Stadion Patriot

Megapolitan
Inspektorat DKI Periksa Kepsek dan Guru SDN Malaka Jaya 10 Buntut Gaji Rp 300.000

Inspektorat DKI Periksa Kepsek dan Guru SDN Malaka Jaya 10 Buntut Gaji Rp 300.000

Megapolitan
Heru Budi Dampingi Jokowi, Tanam 1.320 Pohon di Kawasan Industri Pulogadung

Heru Budi Dampingi Jokowi, Tanam 1.320 Pohon di Kawasan Industri Pulogadung

Megapolitan
Pentingnya Bergabung Komunitas bagi ODHIV, Tempat Edukasi dan Berbagi Dukungan

Pentingnya Bergabung Komunitas bagi ODHIV, Tempat Edukasi dan Berbagi Dukungan

Megapolitan
Minta Guru Honorer Bergaji Rendah Tak Takut Bersuara, P2G: Harus Diselidiki

Minta Guru Honorer Bergaji Rendah Tak Takut Bersuara, P2G: Harus Diselidiki

Megapolitan
Ada Masalah Percintaan, Perempuan Lompat dari Lantai 17 Apartemen di Serpong

Ada Masalah Percintaan, Perempuan Lompat dari Lantai 17 Apartemen di Serpong

Megapolitan
Ketika Kloud Senopati Ketempuhan akibat Pengunjung Pakai Narkoba, Izin Dicabut dan Puluhan Pegawai Berhenti

Ketika Kloud Senopati Ketempuhan akibat Pengunjung Pakai Narkoba, Izin Dicabut dan Puluhan Pegawai Berhenti

Megapolitan
Tak Berlarut-larut, Masalah Guru Honorer Terima Gaji Rp 300.000 Sudah Diselesaikan Usai Heru Budi Lakukan Sidak

Tak Berlarut-larut, Masalah Guru Honorer Terima Gaji Rp 300.000 Sudah Diselesaikan Usai Heru Budi Lakukan Sidak

Megapolitan
Kritik Bongkar Pasang Trotoar Margonda, Fraksi PDI-P: Perencanaan Tidak Matang, Buang-buang Anggaran

Kritik Bongkar Pasang Trotoar Margonda, Fraksi PDI-P: Perencanaan Tidak Matang, Buang-buang Anggaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com