Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Temukan Barang Bukti Kasus 2 Wanita Dibunuh lalu Dicor di Bekasi: Ada Badik dan Pisau Daging

Kompas.com - 01/03/2023, 15:34 WIB
Tria Sutrisna,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Polisi menemukan sejumlah barang bukti dalam kasus pembunuhan dua wanita yang dicor di rumah kontrakan wilayah Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pihaknya telah mengamankan sejumlah barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP).

"Didapatkannya alat bukti berupa satu buah tas warna krem yang berisikan dua buah handphone, kemudian satu bilah sajam atau badik beserta sarungnya. Kemudian satu bilah pisau, pisau daging di sini, dua buah handphone warna merah dan biru merek Vivo," ungkap Trunoyudo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (1/3/2023).

Selain sejumlah barang bukti, Trunoyudo menyebut pihaknya juga telah menemukan pakaian yang dikenakan para korban saat terjadinya pembunuhan.

Baca juga: Polisi Duga Dua Perempuan yang Dicor di Bekasi Dibunuh Pelaku Bunuh Diri

Pakaian tersebut nantinya juga akan dijadikan sebagai barang bukti untuk penyidikan kasus ini.

"Kemudian juga terhadap baju para korban sebagai barang bukti olah TKP. Ini kan metode scientific crime investigation juga untuk mengangkat evidance-evidance (bukti) yang ada di TKP," katanya.

Lebih lanjut, Trunoyudo mengatakan bahwa proses penyidikan kasus ini masih terus berlangsung.

"Motif masih didalami dalam proses penyidikan karena motifkan didapat dari pelaku, terduga pelaku sejauh ini juga meninggal dunia. Namun, secara scientific kita akan lakukan secara digital forensik dalam transkrip di pembicaraan dan kemudian berdasarkan pada keterangan saksi-saksi," tuturnya.

Baca juga: Jasad Dua Wanita yang Dicor di Bekasi Ditemukan Berdasarkan Pelacakan GPS Ponsel

Sebelumnya diberitakan, warga di Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Selasa, digegerkan oleh pria berinisial P yang bunuh diri.

P diduga mengakhiri hidupnya usai membunuh dua orang korbannya. Dua korban itu diduga dicor oleh P menggunakan semen.

Nyawa P tak tertolong setelah dia menyayat urat nadinya sendiri. P dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan ke RSUD Kota Bekasi, Senin (27/2/2023) malam.

Seorang warga yang juga petugas keamanan di lingkungan sekitar yakni Adi (54) mengatakan, P diduga membunuh seseorang lalu mengecor korbannya di dalam rumah kontrakan.

Baca juga: Polisi Masih Dalami Motif 2 Perempuan Dibunuh lalu Dicor di Bekasi

Sebab, pada Minggu (26/2/2023), terduga pelaku sempat membeli semen dan pasir setelah terlibat cekcok soal utang piutang dengan dua orang terduga korban."Yang meninggal datang mau nagih utang, mungkin cekcok. Tetangga dengar suara gaduh, terus setelah itu curiga melihat dia beli semen satu sak sama pasir waktu hari Minggu sore," ucap dia.

Sementara itu, berdasarkan pengamatan Kompas.com di lokasi, proses pengangkutan dua jenazah itu selesai tepat pukul 11.27 WIB.Dua jenazah itu langsung dimasukkan berdampingan ke dalam satu unit mobil Suzuki APV.

Di halaman rumah yang menjadi TKP, terlihat ada bekas galian sisa semen berikut dengan pasir dan batu split.Terlihat juga ada satu unit sepeda motor Yamaha Lexi bernomor polisi B 4967 KMI terparkir di halaman rumah.

Diketahui, jasad dua korban itu langsung dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Setelah proses autopsi, jasad korban langsung diserahkan ke rumah duka korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com