Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Detik-detik Tersangka Wowon CS Eksekusi Korbannya di Bantargebang

Kompas.com - 01/03/2023, 20:30 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Proses pembunuhan yang dilakukan oleh Wowon CS di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, menunjukkan titik terang. Detik-detik aksi pembunuhan itu diketahui saat gelar rekonstruksi pada Rabu (1/3/2023).

Dalam adegan ke-11 dari total 55 adegan yang diperagakan, tersangka Solihin alias Duloh dibantu Dede Solehudin, menyeduh kopi kemasan yang sudah diracik dengan racun untuk kemudian dituang ke lima gelas.

"Tersangka Solihin alias Duloh menyuruh tersangka Dede Solehudin membangunkan korban Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Riswandi," ujar narator dalam gelar rekonstruksi di tempat kejadian, Rabu.

Baca juga: Jalani Rekonstruksi Pembunuhan di Bekasi, Wowon Cs Dihujat Warga

Setelah semua korban terbangun, Solihin menyuruh mereka meminum kopi yang sudah dibuat.

Mereka diperintahkan untuk meminum kopi dalam sekali teguk atau langsung dihabiskan.

"Saat itu juga, NR menangis di kamar, batuk dan mengatakan haus. Mendengar itu, Solihin meminta kepada Ai Maimunah agar (kopi juga) diberikan kepada NA," lanjut narator tersebut.

Kopi itu selanjutnya diberikan kepada NR, namun hanya sedikit. Sementara mereka semua meminum kopi, tersangka Dede Solehudin.

Baca juga: Wowon dkk Peragakan 55 Adegan saat Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Berantai di Bantargebang

"Selanjutnya Duloh menyuruh Dede untuk menghabiskan sisa kopi empat orang tersebut yang tidak habis, supaya tidak ketahuan orang terdekat dengan alasan menghilangkan jejak dibunuh pakai racun," jelas narator saat rekonstruksi.

Adegan kemudian berganti ke nomor 12. Pada adegan ini, tiga korban tampak tidak sadarkan diri, mereka kondisi tergeletak setelah 30 menit meminum kopi beracun.

Tak lama kemudian, Ai Maimunah menjerit dari dalam kamar.

"Ai Maimunah berteriak Allahu akbar... Allahu akbar," ujar narator.

Korban Ai Maimunah pun pingsan dan adegan berlanjut ke nomor 13.

Baca juga: Antusiasme Puluhan Emak-emak Tonton Rekonstruksi Kasus Wowon dkk di Bawah Gerimis...

Di adegan ke-13, tersangka Duloh mendatangi tubuh Riswandi dan Ridwan. Saat itu juga, keduanya dicekik oleh Duloh.

"Duloh mencekik Riswandi dengan tangan kanan, dan tangan kiri membekap hidung. Kaki Duloh melintang bahu," ungkap narator.

"Duloh juga mencekik Ridwan dengan posisi yang sama, sambil berkata 'sudah, jangan berisik'," tambah dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com