BEKASI, KOMPAS.com - Proses pembunuhan yang dilakukan oleh Wowon CS di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, menunjukkan titik terang. Detik-detik aksi pembunuhan itu diketahui saat gelar rekonstruksi pada Rabu (1/3/2023).
Dalam adegan ke-11 dari total 55 adegan yang diperagakan, tersangka Solihin alias Duloh dibantu Dede Solehudin, menyeduh kopi kemasan yang sudah diracik dengan racun untuk kemudian dituang ke lima gelas.
"Tersangka Solihin alias Duloh menyuruh tersangka Dede Solehudin membangunkan korban Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Riswandi," ujar narator dalam gelar rekonstruksi di tempat kejadian, Rabu.
Baca juga: Jalani Rekonstruksi Pembunuhan di Bekasi, Wowon Cs Dihujat Warga
Setelah semua korban terbangun, Solihin menyuruh mereka meminum kopi yang sudah dibuat.
Mereka diperintahkan untuk meminum kopi dalam sekali teguk atau langsung dihabiskan.
"Saat itu juga, NR menangis di kamar, batuk dan mengatakan haus. Mendengar itu, Solihin meminta kepada Ai Maimunah agar (kopi juga) diberikan kepada NA," lanjut narator tersebut.
Kopi itu selanjutnya diberikan kepada NR, namun hanya sedikit. Sementara mereka semua meminum kopi, tersangka Dede Solehudin.
Baca juga: Wowon dkk Peragakan 55 Adegan saat Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Berantai di Bantargebang
"Selanjutnya Duloh menyuruh Dede untuk menghabiskan sisa kopi empat orang tersebut yang tidak habis, supaya tidak ketahuan orang terdekat dengan alasan menghilangkan jejak dibunuh pakai racun," jelas narator saat rekonstruksi.
Adegan kemudian berganti ke nomor 12. Pada adegan ini, tiga korban tampak tidak sadarkan diri, mereka kondisi tergeletak setelah 30 menit meminum kopi beracun.
Tak lama kemudian, Ai Maimunah menjerit dari dalam kamar.
"Ai Maimunah berteriak Allahu akbar... Allahu akbar," ujar narator.
Korban Ai Maimunah pun pingsan dan adegan berlanjut ke nomor 13.
Baca juga: Antusiasme Puluhan Emak-emak Tonton Rekonstruksi Kasus Wowon dkk di Bawah Gerimis...
Di adegan ke-13, tersangka Duloh mendatangi tubuh Riswandi dan Ridwan. Saat itu juga, keduanya dicekik oleh Duloh.
"Duloh mencekik Riswandi dengan tangan kanan, dan tangan kiri membekap hidung. Kaki Duloh melintang bahu," ungkap narator.
"Duloh juga mencekik Ridwan dengan posisi yang sama, sambil berkata 'sudah, jangan berisik'," tambah dia.