Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siasat Warga Kampung Melayu Hadapi Banjir

Kompas.com - 05/03/2023, 07:03 WIB
Nabilla Ramadhian,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

"Rumah warga yang semakin maju ke bantaran kali juga salah satu penyebab terjadinya banjir," papar Feri.

"Dulu di bantaran kali enggak ada permukiman. Masih jauh dari bantaran kali. Makin ke sini permukiman semakin dekat ke bantaran kali," imbuh dia.

 

Rumah bertingkat, enggan mengungsi

Untuk mengantisipasi banjir separah 2007 silam, rata-rata rumah di Kebon Pala memilik dua hingga tiga tingkat.

Inilah yang membuat sebagian besar warga enggan mengungsi ketika kawasan itu terendam banjir hampir 2 meter pada Senin (27/2/2023) lalu.

Ia mengungkapkan, sebagian besar warga di RT 010 dan RT 011 di RW 05 memiliki rumah tiga tingkat.

Baca juga: Normalisasi Ciliwung Kerap Terhambat Lahan Bersertifikat Ganda, Apa Solusinya?

Sementara di RW 04, juga sering terdampak banjir dan letaknya bersebelahan dengan RW 05, ada RT 011 hingga RT 013 yang warganya memiliki rumah tiga tingkat.

"Patokannya kalau semua rumah lantai dua itu kebanjiran semua, pasti keluar (mengungsi)," kata Feri.

Namun, ada pula yang bertahan, terutama mereka yang tinggal di rumah tiga tingkat.

 

Lelah dengan banjir

Feri mengatakan bahwa warganya menginginkan kehidupan yang sejahtera dan bebas banjir.

Mereka memang sudah terbiasa dengan banjir, terutama warga yang lahir dan besar di sana. Namun, bukan berarti mereka menikmatinya.

"Kebanyakan orang lama udah ngerasain enggak enaknya kena banjir gimana. Tapi lama-lama capek kena banjir terus. Kasian juga banyak anak-anak kecil," jelas dia.

Selain itu, warga pun sudah lelah dengan kondisi rumah yang selalu lembap selama musim banjir.

Sebab, dinding rumah belum tentu kering dalam sepekan, terutama ketika musim hujan.

"Rumah jadi lembap kalau habis banjir begini. Seminggu abis banjir belum tentu kering, apalagi sekarang hujan terus," kata Feri.

Presiden Joko Widodo memberikan tenggat waktu dua tahun untuk merampungkan program normalisasi Kali Ciliwung.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com