Tati menceritakan, dirinya sendiri sedang berada di rumah saat kejadian rumah roboh itu.
Sementara sembilan anggota keluarga lainnya sedang beraktivitas, sekolah maupun kerja saat itu.
"Kaget lagi tiduran langsung roboh (rumah mereka)," ujar Tati saat dijumpai di rumah pengungsian sementara, Jumat.
Tati menyebutkan bahwa dirinya tidak mendengar ada tanda-tanda apapaun sebelum rumah mereka roboh tiba-tiba itu.
Ia yang memiliki kesulitan untuk berjalan maupun berlari itu tertimpa dinding dan atap rumah mereka, dan sebagian besar yang menimpa Tati adalah material bambu.
"Bambu-bambu nimpah aku," cerita Tati sembari menyekap air matanya yang berlinang.
"Kaki saya sakit karena ketiban puing," ucap dia.
Insiden itu diketahui terjadi sekitar pukul 11.45 WIB. Insiden itu terjadi saat cuaca sedang mendung, dan gerimis-gerimis kecil.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, bagian dinding dan atap bangunan rumah semi permanen itu berbahan bambu itu ambruk.
Tampak yang tersisa hanya sedikit bagian belakang rumah saja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.