Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Jaksel Gusur Lapak Pemulung di Sekitar Rel Stasiun Pasar Minggu, Tidak Ada Perlawanan

Kompas.com - 13/03/2023, 13:59 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan menggusur lapak-lapak liar yang berada di sekitar rel Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (13/3/2023).

Pantauan Kompas.com di lokasi, penggusuran dimulai pukul 08.30 WIB.

Berbagai petugas dari lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tampak hadir demi kelancaran penggusuran lapak-lapak yang sebagian besar dihuni oleh pemulung.

Lurah Pejaten Timur Muhammad Rasyid Darwis menyebut pihaknya tidak memiliki kendala ketika melakukan penggusuran.

Baca juga: Warga Pancoran Buntu Datangi Balai Kota, Minta Pemprov DKI Tak Gusur Mereka

Menurut dia, warga yang menempati lapak-lapak liar itu telah menyadari bahwa tanah yang ditempati bukanlah hak mereka.

Karena itu, ketika menerima sosialisasi dan surat peringatan (SP) untuk segera mengosongkan lokasi, mereka langsung berinisiatif untuk membongkar lapaknya secara mandiri.

"Alhamdulillah tidak ada kendala. Karena kita sudah memberikan SP 1, SP2, SP3 dan hari ini adalah hari H pembongkaran. Pemberian SP dimulai dari Senin lalu. Itu SP dari tingkat kecamatan terkait adanya lapak pemulung di sini dan mereka menerima dengan lapang dada," kata Rasyid di lokasi.

Rasyid menuturkan bahwa pembongkaran lapak-lapak liar bertujuan untuk membuka jalur alternatif yang sudah selesai dibangun.

Baca juga: Jalan Raya Condet yang Masih Macet meski Sudah Memasuki Jam Kerja...

Jalur tersebut menghubungkan wilayah Jakarta Timur, yakni Condet dan wilayah Jakarta Selatan, yaitu Tanjung Barat.

"Kegiatan hari ini penertiban bangunan-bangunan dan lapak pemulung yang ada di jalan sisi sepanjang rel Stasiun Pasar Minggu yang merupakan jalan tembus dari Jalan Seno untuk menuju Jalan Tanjung Barat Raya," ungkap Rasyid.

"Insya Allah jalan akan dibuka hari ini setelah semua dibersihkan. Jadi para pengguna jalan raya bisa langsung melewati jalur ini bila ingin ke Tanjung Barat. Tidak perlu lewat jalur sempit yang ada di sebelah Stasiun Pasar Minggu," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com