Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Warga Kampung Bekasi Bulak Hidup Bersama Banjir, Genangan Bertahan Dua Tahun

Kompas.com - 14/03/2023, 21:47 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

Sumber

BEKASI, KOMPAS.com - Tak seperti banjir biasa yang surut dalam hitungan jam atau hari, banjir di Kampung Bekasi Bulak, Duren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, enggan beranjak.

Warga setempat, Yanto (42), mengatakan bahwa banjir sudah menggenangi kawasan tempat tinggalnya selama kurang lebih dua tahun.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menangani genangan tersebut, seperti melakukan penyedotan. Namun, air tak kunjung surut.

”Tempat ini karena cekung memang biasa banjir. Namun, paling lama satu hari satu malam surut. Ini, asli, dua tahun, ya, dua tahun, tidak surut,” kata Yanto, dilansir dari Kompas.id.

Baca juga: Saat Rafael Alun Trisambodo Rajin Cek “Deposit Box” tapi Tak Pernah Jenguk Mario Dandy ke Penjara

Kampung Bekasi Bulak memang lebih rendah dari kawasan di sekitarnya, yakni Pasar Baru Bekasi, Jalan Ir Juanda, dan Kompleks Pertokoan Mitra Bekasi.

Selain karena faktor tersebut, banjir juga bertahan di Kampung Bekasi Bulak karena buruknya sistem drainase di Jalan Ir Juanda, mengakibatkan air meluap dan mengalir ke area perumahan itu.

Sebagian warga Kampung Bekasi Bulak telah meninggalkan rumah mereka karena banjir yang berkelanjutan tersebut.

Namun, sebagian lain memilih tinggal di sana, seperti Yanto, karena tidak punya pilihan.

Baca juga: Duduk Perkara Penangkapan Ajudan Pribadi, Terlibat Penipuan Jual-beli Mobil Mewah dan Diamankan di Makassar

Kondisi perumahan warga di Kampung Bekasi Bulak, Duren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, yang masih terendam banjir, Rabu (8/3/2023) siang. Perumahan warga sebagian sudah ditinggalkan akibat banjir yang tak juga surut selama dua tahun.(Kompas.id/ Stefanus Ato) Kondisi perumahan warga di Kampung Bekasi Bulak, Duren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, yang masih terendam banjir, Rabu (8/3/2023) siang. Perumahan warga sebagian sudah ditinggalkan akibat banjir yang tak juga surut selama dua tahun.

Pelaksana Tugas Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, Pemerintah Kota Bekasi sedang mengkaji secara komprehensif persoalan banjir di kampung yang dikenal dengan sebutan Gang Cue itu.

Tri berencana akan membuat sumur resapan dengan kedalaman hingga 40 meter di lokasi.

”Kami mencoba cari sodetan dan kajian yang lebih mendalam lagi, bagaimana solusi terbaik. Kami akan membuat sumur resapan 40 meter ke bawah sehingga airnya bisa meresap,” ucap Tri. (Kompas/ Stefanus Ato)

Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul “Dua Tahun Lebih Hidup Berkubang Banjir”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com