Bahkan, ada saja suara-suara sumbang yang sampai ke telinga Aji, salah satunya bernada "kritik" mengenai pekerjaannya yang kurang maksimal kendati sudah menerima gaji sesuai UMR.
"Kan ada saja orang bilang, 'Ini kotor nih', gitu. Ada saja kritikan buat saya, inilah, kotor lah, banyak sawang (sarang laba-laba)," ucap dia.
Baca juga: Sandiaga Minta Marbut Bacakan Al-Imran Ayat 120, Begini Kisahnya...
"Karena dia sudah tahu (gaji marbut). Nah, sekarang sudah Rp 4 juta, dari bendahara DKM Rp 3 juta, dari pemerintah Rp 1 juta yang dibayarnya 6 bulan sekali," imbuh Aji.
Aji tidak menampik bahwa ia terkadang bosan. Tetapi, ia memiliki cara untuk menghibur diri.
"Ya kadang kalau di sini lagi sepi, saya muter saja ke belakang. Main. Tapi saat pas pengin adzan, ya balik lagi," ungkap Aji.
Terlepas dari keluhan tersebut, Aji mengaku bahagia karena ada saja orang baik yang singgah di masjid ini untuk menunaikan shalat.
Kebaikan orang-orang tersebut terlihat setelah mereka terkadang memberikan Aji sedikit rezeki.
"Kadang-kadang ada orang, saya lagi kerja, ada yang kasih Rp 100.000. Sering itu. Tiap hari ada aja. Kadang dapat uang Rp 50.000, saya kumpulkan, dari pagi sampai sore, ada yang Rp 5.000, ada yang Rp 10.000," imbuh Aji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.