Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Kena Peluru Nyasar Komplotan Pencuri saat Ikut Antar Kakaknya Sekolah

Kompas.com - 06/04/2023, 17:21 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ayah dari A (6), Anton Indra Cahya mengungkapkan kronologi kejadian anaknya menjadi korban peluru nyasar di kawasan Mustikajaya, Kota Bekasi, Kamis (6/4/2023).

Saat kejadian, A ikut bersama neneknya untuk mengantar kakaknya pergi ke sekolah sekitar pukul 06.30 WIB.

"Mereka pergi lah itu naik motor, kakaknya di posisi belakang, adiknya (korban A) di depan," ujar Anton kepada wartawan di RSUD Kota Bekasi, Kamis.

Baca juga: Bocah Korban Peluru Nyasar di Bekasi Kondisinya Sehat, tetapi Proyektil Belum Diangkat

Ketika mereka melintas di lokasi kejadian tepatnya di Jalan Tugu Ciketing Asem, Mustikajaya, Kota Bekasi, tiba-tiba terdengar bunyi suara ledakan.

Saat itu, nenek dari A mengira suara itu berasal dari ban motor yang pecah atau bunyi ledakan petasan.

"Pas di situ (lokasi kejadian), kaki adik A ini tiba-tiba berdarah," kata Anton lagi.

A pun sontak menjerit kesakitan dan menangis. Darahnya juga menetes ke jalanan.

Melihat cucunya menangis kesakitan, neneknya langsung meminggirkan sepeda motornya ke bangunan ruko yang tutup.

Baca juga: Bocah 6 Tahun Kena Peluru Nyasar di Bekasi, Saksi Sebut Ada Tiga Bunyi Tembakan

Saat dilihat, betis A ternyata berdarah karena peluru nyasar milik komplotan pencuri sepeda motor. A yang terluka langsung dibawa ke klinik untuk mendapat pertolongan.

"Sempat ke klinik dulu, dibersihkan lukanya," tutur Anton.

A saat ini sudah berada di RSUD Kota Bekasi untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Anton menuturkan, kondisi putrinya kini telah membaik. Namun, proyektil yang bersarang di kaki korban belum dicabut.

"Belum diangkat (proyektilnya), tapi memang sudah di-scan," ucap dia.

Baca juga: Bocah 6 Tahun Jadi Korban Tembakan Peluru Nyasar Komplotan Maling di Bekasi

Pihak keluarga korban pun telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Bantargebang.

Dikonfirmasi terpisah, Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari membenarkan kejadian yang dialami oleh A.

"Pelaku tepergok warga, mereka mau curi motor, jadi mengeluarkan senjata api dan menembakkannya. Pelurunya kemudian nyasar ke seorang anak," imbuh Erna.

Adapun pelaku kasus percobaan pencurian disertai pemberatan itu tengah didalami polisi.

"Sejauh ini masih penyelidikan. Pelaku kabur semua, saat ini masih kami kejar," ujar Erna singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com