Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Lahan Pembuangan Sampah di Tangsel Kritis, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah jadi Solusi?

Kompas.com - 11/04/2023, 18:26 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

Sumber Kompas.id

JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas limbah sampah yang ada di Tangerang Selatan akan bermuara di tempat pembuangan akhir (TPA) Cipeucang, Serpong.

Berdasarkan catatan Kompas.com, setiap harinya ada sekitar 400 ton sampah yang dibuang ke TPA Cipeucang.

Namun saat ini, lahan tersisa di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Cipeucang semakin kritis.

TPA Cipeucang hanya mengandalkan satu dari tiga zona pembuangan atau landfill yang ada.

Adapun ketinggian timbunan sampah di zona pembuangan tersisa mencapai batas tinggi maksimal.

Baca juga: Cipeucang, Nasibmu Kini: Ratusan Ton Sampah Masuk Setiap Hari hingga Menggunung...

”Karena lahan di landfill 3 hanya seluas 0,8 hektar, batas tinggi timbunannya hanya 15 meter," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis TPA Cipeucang Muhammad Firdaus dikutip dari Kompas.id, Senin (10/4/2023).

"Kini, kami hanya bisa mengatur tata letak sampahnya sehingga tetap ada space tersedia,” lanjutnya.

Tinggal sebulan lagi

Menurut Firdaus, TPA Cipeucang cukup kewalahan karena saat ini hanya mengandalkan zona 3 berkapasitas 123.000 meter kubik.

Prediksi Firdaus, lahan tersebut hanya bisa menampung kiriman sampah kurang dari sebulan lagi.

Dalam sehari, tujuh kecamatan di Tangsel memproduksi timbulan sampah hingga 970 ton. Biasanya dalam sehari sebanyak 400 ton akan dikirim ke TPA Cipeucang.

Baca juga: Warga Keluhkan Bau dari TPA Cipeucang, Pengelola Sebut akibat Pemadatan Tumpukan Sampah

Sementara sisanya dikelola sejumlah pengembang perumahan di Tangsel.

Pembongkaran sampah tersendat

Terbatasnya lahan pembuangan membuat TPA Cipeucang hanya mengandalkan penataan sampah. Hal ini membuat pembongkaran truk pengangkut sampah kerap tersendat.

Berdasarkan pantauan Kompas.id, sejak Senin pagi, antrean truk pengangkut sampah tampak mengular di jalan masuk menuju TPA.

Belasan truk ini tampak harus mengantre saat memasuki kawasan pembuangan menunggu ekskavator dan dozer yang membongkar serta merapikan timbunan sampah.

Selama bulan Ramadhan, sampah yang masuk ke TPA Cipeucang cenderung menurun. Dalam dua pekan Ramadhan, sampah yang masuk hanya berkisar pada angka 300 ton.

Baca juga: Imbas Pembuangan ke TPAS Cilowong Dihentikan, Sampah di TPA Cipeucang Menumpuk

Akan tetapi, Firdaus berharap Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel bisa melanjutkan kerja sama dengan TPA Cilowong yang berlokasi di Serang, Banten.

Pengiriman sampah ke TPA Cilowong telah berhenti sejak akhir Desember 2022. Sebelumnya, TPA tersebut dapat menampung 500-600 ton sampah yang telah mengendap di TPA Cipeucang.

Pembangkit listrik tenaga sampah

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel Wahyunoto Lukman menilai engiriman sampah ke TPA Cilowong hanya sebagai solusi jangka pendek.

Dengan jarak TPA Cilowong yang cukup jauh, Pemkot Tangsel harus mengeluarkan biaya besar untuk jasa angkutan pengirim.

DLH Tangsel tengah menyiapkan skema solusi jangka panjang dengan menghadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TPA Cipeucang.

Baca juga: Koalisi Ekologis Sungai Cisadane Tuntut Rehabilitasi TPA Cipeucang

Menurut rencana, dalam sehari PLTSa tersebut akan mengurai sampah 800-1.000 ton.

”Ini merupakan program nasional. Untuk di Tangsel, saat ini sudah masuk dalam studi kelayakan. Semoga Mei nanti rampung dan berlanjut pada lelang tender dalam dua atau tiga bulan berikutnya,” ujar Wahyunoto.

Wahyunoto menargetkan pembangunan PLTSa ini bisa dilakukan pada awal 2024.

Dengan masa pembangunan 2-3 tahun, Wahyunoto berharap proyek ini bisa menjadi solusi jangka panjang masalah sampah di Tangsel.

Berita selengkapnya telah terbit di laman Kompas.id dengan judul: "Lahan Pembuangan Sampah di Tangsel Kritis"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com