Adapun kasus perampokan yang menimpa Suprapto bermula ketika dia diminta mengantarkan dua orang penumpang.
Kala itu, kedua pelaku berinisial AW dan FB berpura-pura sebagai penumpang yang menyewa jasa korban untuk diantar ke Bogor, Jawa Barat.
"Dari pemeriksaan saksi-saksi, korban ini pernah disewa satu kali oleh pelaku lewat aplikasi online," ujar Titus.
Baca juga: Saat Sopir Taksi “Online” Tewas Tertabrak di Tol Jagorawi, Diduga Diracuni, Dirampok lalu Ditinggal
"Pemesanan kedua dan ketiga lewat medsos atau Whatsapp pribadi. Membuat si pelaku tidak terdeteksi di aplikasi," sambungnya.
Ketika melintas di Tol Jagorawi, pelaku mengajak Suprapto mampir ke rest area kawasan Cibubur untuk membeli makan dan minum.
Setelah itu, pelaku diam-diam mencampur makanan yang dibelinya dengan kecubung, lalu diberikan kepada korban untuk dimakan saat perjalanan.
"Jadi modusnya membawa sopir berjalan dulu, diajak makan yang sudah dikasih kecubung. Efek kecubung membuat korban ini tidak sadar," kata Titus.
Korban yang menyantap makan bercampur kecubung itu pun akhirnya tak sadarkan diri dan diturunkan di pinggir jalan tol.
Baca juga: Penumpang Diminta Turun Turun Paksa, Taksi Online dan Pangkalan di Batam Nyaris Ricuh
Sementara pelaku langsung meninggalkan lokasi sambil membawa mobil milik sang sopir taksi online.
"Ketika ditinggalkan di jalan tol, korban yang setengah sadar berjalan dan tertabrak," ungkap Titus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.