Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Rekaman Remaja Konvoi kemudian Tembak Mercon lalu Kabur

Kompas.com - 18/04/2023, 05:39 WIB
Xena Olivia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video rekaman yang menampilkan peristiwa sekelompok anak muda konvoi menggunakan motor sambil melintas di flyover Senen, Jakarta Pusat, Minggu (16/4/2023).

Dalam video tersebut terdengar beberapa letusan mercon yang ditembakkan di Jalan Pasar Senen depan Atrium Plaza dan Pasar Senen Blok 1 dan 2.

“Tawuran, tawuran,” begitu kata salah satu perekam video.

Beberapa detik setelah video berlangsung, terlihat beberapa orang berlari menjauh dari kerumunan pedagang pakaian bekas yang berjalan di pinggir jalan, sambil masih diselingi suara mercon yang meledak.

Baca juga: Tawuran di Manggarai Pecah, Puluhan Remaja Tembaki Warga dengan Kembang Api

Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan bahwa kejadian tersebut bukanlah penyerangan ataupun tawuran.

“Itu tepatnya Minggu dini hari pukul 02.30 WIB. Jadi ada sekelompok anak-anak menggunakan motor, konvoi melintas di flyover Senen,” kata Komarudin saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (17/4/2023) malam.

“Di sana (para pemotor) menghidupkan mercon, ada yang ternyata nyasar ke arah kerumunan di bawah,” lanjut dia.

Komarudin menjelaskan, sedang berlangsung aktivitas jual beli pakaian di area bawah. Lantas, para pedagang dan masyarakat setempat marah dan mengejar para pemotor yang menembakkan mercon tersebut.

Baca juga: Polres Metro Tangerang Kota Sita Senjata Tajam dari Tangan 10 Pelaku Tawuran

“Namun, mereka kabur. Sempat ada satu yang diamankan tapi ternyata bukan (bagian dari pemotor). Ternyata orang yang berbelanja,” tutur Komarudin.

Komarudin menjelaskan, akan ada razia lebih lanjut untuk menyelidiki para pemotor tersebut.

“Mereka yang lagi beralasan mau bukber keliling motor ini lagi kita sisir,” papar dia.

Belum ada informasi lebih lanjut terkait jumlah pemotor tersebut. Aksi ini berlangsung sekitar 5 sampai 10 menit, dan tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka.

“Enggak ada gesekan (tawuran), para pemotor kabur. Mereka berpencar, ada yang mengarah ke Kramat ada yang ke timur. Pokoknya, ketika pedagang ini marah mereka kabur. Kebetulan di sekitar situ juga ada mobil patroli yang datang ke lokasi,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com