Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Marbut Masjid adalah Pekerjaan yang Mulia..."

Kompas.com - 21/04/2023, 16:39 WIB
Nabilla Ramadhian,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Eko Santoso (52) berpendapat, orang-orang yang kurang familier dengan profesi marbut masjid mungkin menganggapnya sebagai pekerjaan rendahan.

Menurut Eko, banyak yang berpandangan tugas seorang marbut adalah sebatas membersihkan masjid atau mushala saja.

Namun, Eko yang berprofesi sebagai marbut di Masjid Nururrohman, Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, ini menegaskan, profesinya adalah pekerjaan yang mulia.

"Marbut masjid adalah pekerjaan yang mulia, bukan pekerjaan yang seharusnya dipandang hina dan rendah," ucap dia di tempat kerjanya, Kamis (20/4/2023).

Baca juga: Kisah Marbut Masjid Tak Mudik Lebaran: Saya Lebih Nyaman di Jakarta

Eko melanjutkan, marbut bekerja untuk mengurus tempat ibadah, serta menjaganya bebas dari segala jenis najis semisal kotoran yang menempel pada alas kaki.

Selain membersihkan seluruh area di masjid atau mushala, para marbut juga bertugas melantunkan azan.

"Kadang, pas imam berhalangan hadir, marbut juga jadi imam. Kalau ada kegiatan, juga turut andil," ungkap Eko.

"Saya bantuin yang umum-umum saja, kayak sewa dan siapin peralatan yang dibutuhkan. Setelah selesai, saya rapikan lagi," imbuh dia.

Terkait marbut adalah profesi yang mulia, Eko menuturkan, ini karena mereka melayani umat Islam yang beribadah dari segi kebersihan.

Dengan kata lain, seorang marbut membantu umat Islam merasa nyaman saat beribadah karena masjid atau mushala bebas dari kotoran.

Baca juga: Penyandang Tunawicara ini Senang Bisa Jadi Marbut: Merasa Dihargai sebagai Manusia

"Mengurus tempat ibadah menurut saya termasuk pekerjaan yang mulia karena membantu memudahkan orang untuk shalat atau mengaji," tegas Eko.

Ia pun menegaskan, seseorang, siapa pun dia, semestinya tidak perlu khawatir dipandang rendah oleh orang lain.

Selama sebuah pekerjaan halal dan tidak merugikan orang lain, apalagi pekerjaan sepertinya membantu kelancaran ibadah orang lain, maka Allah akan meninggikan orang tersebut. 

"Enggak usah takut dipandang rendah oleh sesama manusia karena punya pekerjaan seperti ini," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com