"Info yang tadi baru kami dapatkan, atas nama Bapak Ibin itu meninggal dunia sekitar jam 02.00 WIB," tutur Pilar.
Pilar mengatakan, Ibin sempat menerima perawatan di RSUD dr Soeselo. Jenazah Ibin pun saat ini sedang diantarkan ke Serpong, untuk disemayamkan di rumah duka.
Selain korban tewas, saat ini ada dua korban kritis yang dirawat di RSUD dr Soeselo Slawi.
"Dua korban luka informasinya masih kritis dan ditangani di ICU," kata Wali Kota Benyamin Davnie.
Sementara itu, sebanyak 23 korban yang mengalami luka ringan, sedang, dan berat telah dibawa ke Tangerang Selatan. Ke-23 korban dirawat di dua rumah sakit di Tangsel.
Mereka dibawa menggunakan puluhan ambulans yang telah disiapkan Pemkot Tangsel.
Baca juga: Kabar Duka Peziarah dari Serpong Utara, Bus Meluncur ke Jurang di Tegal Saat Hendak Pulang ke Rumah
Pilar Saga berujar, 11 korban luka sedang-berat bakal dirawat di RSU Tangerang Selatan, sedangkan sisanya yang mengalami luka ringan akan dirawat di RSUD Serpong Utara.
"Karena memang (di RSU Tangerang Selatan) peralatan dan tenaga kesehatannya lebih lengkap," ujar Pilar Saga.
Salah satu peziarah yang selamat, Herman (40), mengatakan, puluhan penumpang panik dan berteriak histeris ketika bus yang sedang parkir tiba-tiba jalan tanpa sopir dan kernet di dalamnya.
"Saya posisi di dalam mobil, bangku nomor 4. Saya sama istri. Kurang lebih yang sudah masuk 45 orang," kata Herman di IGD RSUD dr Soeselo Slawi, Minggu sore.
Herman mengatakan, usai bus dinyalakan, pintu langsung ditutup.
"Pas dihidupin, pintu ditutup, mobil langsung turun sendiri. Sempat menghajar batu kali atau pembatas," kata Herman.
"(Semua) orang sudah pada istigfar semua, Allahu Akbar, panik," imbuh dia.
Herman saat itu langsung merangkul istrinya dan memojokkan diri ke bangku penumpang.
"Alhamdulillah saya aman. Istri juga sehat," kata Herman.