Berdasarkan pengakuan seorang bandar narkoba berinisial RR, ia bisa memperoleh keuntungan lebih dari Rp200 ribu per hari. Satu gram sabu-sabu itu bernilai antara Rp1,3-1,5 juta.
Baca juga: Misteri Sosok Penyerang Polisi Setiap Kali Kampung Bahari Digerebek, Bukan Warga Asli Setempat?
Kepala Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan mencurigai jerat narkoba telah mengintai kehidupan warga prasejahtera di Kampung Bahari.
Hal ini yang diduga menjadi salah satu penyebab pemberantasan narkoba di kawasan tersebut tak kunjung berhasil.
"Kami bertekad menyelamatkan Bahari, mengembalikan Bahari jadi sebuah kampung yang baik dan konstruktif," ujar Gidion, dilansir dari Antara, Selasa (9/5/2023).
Atas kecurigaan itu, Slamet mengatakan akan mengungkap keberadaan jaringan pemasok yang lebih besar. Ia curiga ada jaringan lebih besar dari tersangka kasus narkoba asal Kampung Bahari, yaitu Alex Bonpis.
Baca juga: Kehadiran Jaringan Narkoba Lebih Besar Dicurigai Sedang Mengintai Warga Miskin di Kampung Bahari
Keberadaan jaringan itu diduga menggerakkan operasi pengintaian terhadap warga yang berpeluang dipengaruhi di Kampung Bahari.
"Di atas dia (Alex Bonpis) masih ada. Akan kami kembangkan terus dengan tetap kami lakukan patroli rutin di sana dari TP3 dan Polsek Tanjung Priok," ujar Slamet.
(Penulis : Baharudin Al Farisi | Editor : Ihsanuddin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.