Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Aktivis 98 Ucok Siahaan Pernah Diteror, Diikuti dan Ditelepon Orang Asing

Kompas.com - 24/05/2023, 16:11 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Keluarga dari Ucok Munandar Siahaan, aktivis 1998 yang hilang diculik, pernah mendapatkan teror berupa pengintilan dan ditelepon oleh orang tak dikenal.

Ayah Ucok, Paian Siahaan mengungkapkan, teror itu terjadi menjelang detik-detik anaknya  dihilangkan paksa pada Mei 1998.

"Saya waktu itu bawa mobil, pulang kantor jam 21.00 WIB, dari Cikini ke Depok. Saya diikutin mobil Kijang," ucap dia di kediamannya di Beji, Depok, Senin (22/5/2023).

Mulanya, mobil Kijang itu tidak menunjukkan gelagat yang mencurigakan saat bergerak di belakang mobil Paian.

Namun, Paian mulai curiga saat mobil turut menancap gas ketika dirinya mengebut.

"Kalau saya perlambat, mobil juga memperlambat. Mobil ini selalu berada di belakang saya," ucap dia.

Baca juga: Detik-detik Aktivis 98 Ucok Siahaan Menghilang Tanpa Jejak

Peristiwa ini terjadi sebelum kerusuhan pada 12 Mei, atau beberapa hari setelah Ucok mengontak orangtuanya untuk terakhir kali.

Setibanya di Depok, Paian memarkirkan kendaraan di depan rumahnya untuk membuka pagar.

Kebetulan, rumahnya hanya berjarak sekitar sepuluh meter dari sebuah perempatan.

Di salah satu sisi jalur pada perempatan itu, mobil Kijang yang mengikuti Paian menghentikan lajunya.

"Saya samperin, mobil langsung kabur kencang. Perasaan saya saat itu cuma, ini orang ngapain mengintai saya? Saya bukan orang partai atau apa. Setelah itu kejadian berlalu saja, saya juga enggak kasih tau istri saya," kata dia.

Ucok menghilang

Keluarga mengetahui Ucok menghilang pada 11 Mei 1998. Saat itu, pihak keluarga mendapat telepon dari salah satu teman Ucok.

"Tanggal 11 Mei, temannya yang mau diajak Ucok ke rumah telepon. Katanya mau ketemu Ucok buat nanya, jadi apa enggak kumpul-kumpulnya di Depok," tutur Paian.

Saat telepon berdering, di rumah Paian hanya ada istri dan anak ketiganya saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com