Istrinya yang mendapat telepon itu sontak terkejut. Sebab, ia tidak mendengar kabar bahwa Ucok kembali ke rumah dari indekosnya.
Ia pun mengatakan kepada teman Ucok bahwa anaknya tidak ada di rumah lantaran belum pulang.
"Temannya bingung karena sekitar pukul 20.00 WIB semalam, pada 10 Mei, Ucok keluar kos. Cuma temannya enggak tau Ucok pergi sama siapa dan ke mana," Paian berujar.
"Temannya cuma lihat Ucok jalan ke luar kos, itu terakhir dia ketemu. Ucok enggak bilang mau ke mana, mereka cuma papasan aja," imbuh dia.
Baca juga: Ucok Siahaan, Aktivis 1998 yang Senang Bernyanyi dan Bersahabat dengan Glenn Fredly
Upaya pencarian terus berlangsung sampai Paian sekeluarga mengunjungi kantor KontraS untuk melaporkan hilangnya Ucok.
"Setelah melaporkan hilangnya Ucok, kami bertemu dengan orangtua dari 12 orang lainnya yang hilang," ucap Paian.
"Pas ke KontraS dan ketemu keluarga lainnya, baru sadar kalau Ucok diculik. Karena, yang diculik 23. Tapi hanya sembilan yang dikembalikan," ungkap Paian.
Penculikan ucok
Paian tidak menampik bahwa ia tidak memikirkan apa pun saat diintai oleh orang tidak dikenal pada awal Mei.
Namun, setelah mendapat kepastian bahwa Ucok dihilangkan paksa dan muncul berita soal penculikan saat demontrasi pada Mei 1998, ia mengingat kembali kejadian itu.
"Dalam pikiran saya saat diikuti, enggak ada ke arah situ (Ucok diculik). Saya baru ingat kejadian ini saat Ucok enggak ada-ada kabar. Jangan-jangan itu kaitannya," jelas dia.
"Dulu setelah Ucok hilang dan dicari temannya, (saya pikir) jangan-jangan yang menguntit saya itu bagian dari itu (penculikan)," imbuh Paian.
Baca juga: Soeharto di Mesir Saat Kerusuhan Mei 1998 Meletus, Sepertiga Kekuatan Militer Duduki Ibu Kota
Paian juga semakin yakin bahwa Ucok memang terlibat dalam aksi demonstrasi Mei 1998.
Pasalnya, Paian mengingat bahwa mobil yang ia kendarai itu pernah dipakai oleh Ucok.
"Analisa saya, orang yang menguntit saya tau mobil suka dipakai Ucok. Maksud saya, dia mungkin mengira dan ingin memastikan Ucok yang bawa mobil itu," jelas dia.