Bentuk teror lainnya yang pernah dialami keluarga Ucok adalah ditelepon oleh orang tidak dikenal.
Teror ini terjadi setelah Ucok menghilang dan frekuensinya cukup sering.
Setiap kali telepon diangkat, tidak ada orang yang berbicara. Telepon hanya dibiarkan selama beberapa detik sebelum dimatikan.
"Pernah sekali ada yang telepon dan bilang, 'Jangan pernah cari-cari Ucok lagi ya!'. Pernah istri saya jawab, 'Saya harus cari anak saya sampai ketemu'. Teleponnya langsung ditutup," ujar Paian.
Baca juga: Naskah Pidato 21 Mei 1998, Yusril Ungkap Alasan Soeharto Pilih “Berhenti” ketimbang “Mundur”
Semasa era Orde Baru, Soeharto melakukan segala cara untuk mempertahankan kuasanya.
Ia meredam segala kritik yang ditujukan, bahkan dengan lewat cara kekerasan. Sejumlah aktivis diculik.
Beberapa dilepaskan, namun sebagian tak pernah kembali hingga kini.
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mencatat, terdapat 23 orang telah dihilangkan oleh negara.
Dari angka penculikan tersebut, satu orang dinyatakan meninggal, yaitu Leonardus Gilang, sembilan orang dilepaskan, dan 13 lainnya masih menghilang sampai saat ini.
Dari 13 aktivis yang statusnya masih sebagai orang hilang, salah satunya adalah Ucok Munandar Siahaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.