DEPOK, KOMPAS.com - Sampah-sampah yang menggunung di tempat pembuangan sementara (TPS) Pasar Kemiri Muka, Depok, diduga disebabkan sampah dari luar lingkungan pasar.
Padahal, TPS itu mestinya hanya untuk menampung sampah dari pedagang Pasar Kemiri Muka dan enam RW di sekitar pasar, yakni RW 10, RW 16, RW 06, RW 13, RW 07, dan RW 15.
Ketua Kerukunan Pedagang Pasar Kemiri Muka Depok (KPPKMD) Karno Sumardo mengatakan, setidaknya ada 15 gerobak motor dari luar lingkungan pasar yang membuang sampah ke TPS Pasar Kemiri Muka.
"Ada 15 gerobak (sampah) yang dibuang ke sini. Rinciannya itu, ada enam gerobak motor, ditambah yang kecil-kecil, dari mobil pikap ada juga. Itu semua dari luar pasar dan lingkungan enam RW," kata Karno saat ditemui di Pasar Kemiri Muka, Jumat (2/6/2023).
Baca juga: Tumpukan Sampah Belum Sepenuhnya Diangkut, Spanduk Protes Masih Mejeng di TPS Pasar Kemiri Muka
Karno menduga, 15 gerobak pengangkut sampah itu berasal dari Tugu, Sukatani, Beji Timur, dan Kampung Mampangan.
Karno tak mengetahui persis alasan sampah-sampah itu dibuang di TPS Pasar Kemiri Muka.
"Pengangkutannya mungkin terhambat dari TPS di lingkungan mereka. Tapi, sebenarnya mereka harus koordinasi dengan kepala UPT, korcam (koordinator kecamatan), dan dari pengawas TPS," kata Karno.
Adapun gunungan sampah di TPS Pasar Kemiri Muka, Depok, telah banyak berkurang. Di lahan seluas 200 meter persegi itu, awalnya terdapat gunungan sampah setinggi 5 meter.
Sementara itu, pada Rabu (31/5/2023), tersisa gunungan sampah sekitar 3 meter di pojok TPS.
Baca juga: Di Hadapan Pedagang, Kadis Perintahkan Anak Buah Selesaikan Masalah Sampah TPS Pasar Kemiri Muka
Sampah yang semula berserakan di jalan dekat TPS pun telah dibersihkan. Karena itu, jalan yang awalnya becek juga telah kering.
Perubahan ini terjadi setelah pedagang memprotes penanganan sampah di TPS Pasar Kemiri Muka.
Pedagang sempat mengultimatum akan melakukan demo jika tidak ada tindakan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Depok dalam waktu tiga hari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.