Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Diminta Siapkan Ruang Kritik untuk Masyarakat Buntut Peretasan "Running Text"

Kompas.com - 02/06/2023, 21:14 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pengamat sosial menyebut peretasan running text di Bekasi menjadi momentum bagi Pemerintah Kota Bekasi untuk menyediakan ruang khusus bagi masyarakat untuk menyuarakan pendapat.

Pengamat Sosial Dosen Komunikasi Sosial Institute Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi, Hamluddin menyebut, masyarakat sempat memberikan usulan kepada Pemkot.

"Dulu sempat mengusulkan kepala daerah pilih satu hari dalam sepekan untuk menemui masyarakat, Wali Kota bertemu langsung dengan masyarakat," imbuh Hamluddin saat dihubungi, Jumat (2/6/2023).

Baca juga: Cemooh Plt Wali Kota Bekasi Lewat Running Text, Pelaku Dianggap Pandai Mengundang Perhatian

Menurut Hamluddin, sebagian masyarakat ada yang lebih suka menyampaikan kritikannya secara langsung daripada melalui perantara.

Hal ini harus menjadi perhatian Pemkot Bekasi agar kejadian peretasan running text tidak terulang kembali. 

"Buka saja itu gerbang Pemkot untuk menyampaikan aspirasi, kan ada orang yang tidak puas lewat saluran media, pinginnya ketemu langsung," tutur dia.

"Sarana seperti itu perlu diperhatikan," tambahnya.

Apabila Pemerintah tidak sempat menemui rakyatnya, maka bersiaplah ada masalah yang akan timbul karena itu.

"Kalau dibilang tidak sempat menemui masyarakat, ini yang menjadi problem harus menyediakan waktu karena memang dia dipilih oleh masyarakat untuk melayani masyarakat," tandas Hamluddin.

Baca juga: Embarkasi Haji Lapor Polisi Buntut Peretasan Running Text Berisi Umpatan ke Plt Wali Kota Bekasi


Sebagai informasi, running text yang ada di Gedung Embarkasi Haji Jakarta-Bekasi diduga diretas dan menampilkan "Plt Wali Kota Bekasi Bobrok!!!" pada Kamis (25/5/2023).

Dalam video yang diterima Kompas.com, tampak running text itu di bagian depan Gedung Asrama Embarkasi Haji Jakarta-Bekasi.

Kalimat umpatan yang ditujukan kepada Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto itu juga dilengkapi tiga tanda seru dengan tulisan warna merah.

Pranata Humas Embarkasi Haji Jakarta-Bekasi Fitsa Baharuddin mengatakan, pihaknya sudah melaporkan dugaan peretasan sistem running text.

Tak hanya di Asrama Embarkasi Haji Jakarta-Bekasi, umpatan itu juga mendadak muncul di LCD pintu masuk RSUD Bantargebang.

Tulisan running text itu juga menampilkan kritik keras ke anggota Satpol PP bernama Eko. "RAPORT MERAH!!! PLT WALI KOTA BEKASI TRI ADHIANTO BOBROK & PECAT POL PP EKO YANG BERTINDAK REPRESIF!!!," demikian kalimat running text tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto meminta polisi mengusut tuntas pihak yang mencemoohnya melalui peretasan running text.

"Jadi secara pribadi dan kedinasan saya berharap bahwa hal-hal yang memang tidak dibenarkan secara ketentuan, bisa dilakukan pengusutan secara tuntas," kata Tri dikutip dari keterangannya, Minggu (28/5/2023).

Tri menegaskan, pengusutan secara tuntas diperlukan karena ia menilai ada pihak yang ingin menjatuhkan nama baik dirinya dan juga Pemkot Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com