JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak sekolah Global Islamic School (GIS) Jakarta Timur menepis kabar yang menyebut setiap satu siswanya diantar satu mobil sehingga menimbulkan macet di sepanjang Jalan Raya Condet.
Sebab, kata mereka, banyak juga siswanya yang diantar-jemput menggunakan motor dan transportasi online.
"Yang dianter Gojek juga banyak, yang diantar pakai motor juga banyak, kalau (pakai) mobil kan lebih keliatan ya," ujar Head of Public Relations GIS, Nurul Hudha (Nunung), saat ditemui Kompas.com di lokasi, Selasa (6/6/2023).
Baca juga: Manajemen GIS Sebut Jalan Condet Macet karena Traffic Tinggi, Bukan Semata-mata Salah Sekolah
Untuk itu, ia berharap masyarakat lebih proporsional lagi melihat kondisi di lapangan.
Sebab, Nunung menilai ada banyak faktor penyebab yang membuat arus lalu lintas di Jalan Raya Condet padat setiap pagi. Salah satunya yakni, soal demografi jalan yang tidak mendukung tingginya load kendaraan dari segala penjuru.
"Condet ini kan tidak besar jalannya tapi traffiknya tinggi. Jadi load kendaraannya juga banyak," ucap dia.
Misalnya, kata Nunung, orang yang datang dari Cililitan, Sutoyo, Kramat Jati, dan Halim akan melewati Jalan Raya Condet saat ingin ke arah Jalan TB Simatupang.
"Sebaliknya, dari arah Simatupang mau ke Dewi Sartika, Halim, Kebon Nanas biasanya memilih jalan ini," terang dia.
Baca juga: Dituding Biang Macet, Manajemen GIS: Sekolah Lain di Condet Juga Jadi Titik Kemacetan
Jadi, kata Nunung, Jalan Raya Condet bisa disebut sebagai jalan arteri.
"Ini arteri jalannya, tapi kecil. Beda halnya dengan Pondok Indah, jalannya besar. Kita jalan utama tapi jalannya nggak terlalu besar," tutur Nunung.
Kendati begitu, Nunung memastikan, pihaknya terbuka untuk segala masukan dan kritik dari masyarakat soal kemacetan ini.
"Dan kami nggak ingin defensif, kalau misal ada masukan atau komplain dari masyarakat (soal kemacetan) itu tetap kita jadikan evaluasi," tutup dia.
Kemacetan di Jalan Raya Condet, tepatnya di depan Global Islamic School (GIS), Jakarta Timur, yang terjadi setiap pagi, dikeluhkan banyak pengendara.
Baca juga: Ketua RW di Condet: GIS Kan Sekolah Elite, Bikin Parkiran Dong!
Salah satunya pengemudi ojek daring bernama Topik (40). Ia sering kali memilih jalur alternatif apabila melintasi area itu, terutama pada periode waktu pukul 07.00 WIB hingga 08.00 WIB.
Selain itu, sebisa mungkin Topik melintasi jalan itu sebelum pukul 07.00 WIB.
"Kalau jam 06.00 WIB-an, belum macet. Kalau jam 07.00 WIB ke atas, baru tuh ramai anak-anak sekolah diantar pakai mobil," ujar Topik kepada Kompas.com, Senin (5/6/2023).
Pernah saat mengantar pelanggan melewati jalur ini, Topik melihat seorang anak diantar menggunakan satu mobil.
Ia pun berpikir, bila sebagian besar anak di sekolah tersebut diantar menggunakan kendaraan pribadi masing-masing, kemacetan tentunya tak terhindarkan.
"Satu anak, satu mobil, yang sekolah ada berapa? Pasti banyak. Ya pasti macet," ujar Topik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.