JAKARTA, KOMPAS.com - Sudi (54), penjual mi ayam, sempat menjadi satu-satunya pedagang yang buka di Jalan Bekasi Timur IV, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur.
Ini terjadi pada 22 Mei 2023, tepatnya sehari setelah tawuran terjadi selama dua hari pada 20 dan 21 Mei.
"Iya (sempat dagang sendirian). Pas Senin (22/5/2023), saya datang dan siapin dagangan. Sampai siang, kok pedagang lain pada enggak buka juga," ungkap Sudi, Kamis (8/6/2023).
Untuk diketahui, jenis usaha di Jalan Bekasi Timur IV cukup beragam.
Di deretan ruko, ada restoran masakan Padang, konter pulsa, toko parfum isi ulang, toko kelontong, dan toko reparasi pakaian.
Di depan ruko-ruko itu, beberapa gerobak berjajar menjajakan aneka kuliner, mulai dari mi ayam, bakso, bubur ayam, gorengan, dan minuman kemasan.
Saat itu, Sudi merasa heran karena jalanan itu sepi pedagang.
Kebetulan, ada warga yang lewat dan bertanya kenapa Sudi masih berjualan sementara pedagang lainnya tutup.
Baca juga: Tawuran di Gang Mayong Merugikan Pedagang, Bikin Pendapatan Turun dan Kemalingan
"Katanya tawuran masih bakal berlanjut hari itu. Lho, saya enggak tahu. Dia suruh saya cepetan tutup biar enggak kena," terang Sudi.
"Posisinya di sini juga cuma saya aja yang berdagang, yang lain bener-bener pada tutup. Ya sudah jam 15.00-an WIB saya tutup," sambung dia.
Sudi mengatakan, Jalan Bekasi Timur IV sepi sehari setelah tawuran berlangsung.
Jalanan sepi bukan hanya karena pedagang pada tutup. Aktivitas warga setempat dan masyarakat yang melintasi jalanan umum itu juga sangat minim.
Untungnya, Sudi masih memiliki pelanggan walaupun sebagian besar memilih untuk membungkus mi ayamnya.
"Beberapa aja yang makan di tempat, mungkin karena mereka berani. Kebanyakan pada beli buat dibungkus," jelas Sudi.
Baca juga: Semoga Tawuran di Gang Mayong Tak Terulang Lagi, Warga dan Pedagang Resah...
Meski sepi, Sudi mengaku pendapatannya pada hari itu tidak berkurang karena jumlah pembeli sama seperti sebelum tawuran terjadi.
Biasanya, Sudi bisa membawa pulang Rp 300.000-Rp 600.000 per hari.
"Seringnya Rp 400.000-an per hari. Pas Senin, saya dapat Rp 400.000. Normal aja sudah kayak dua hari sebelumnya enggak terjadi tawuran," kata dia.
Sebagai informasi, sebagian besar orang lebih mengenal Jalan Bekasi Timur IV sebagai Gang Mayong.
Mayong sebenarnya adalah nama salah satu gang di RW 07, dekat Jalan Bekasi Timur IV.
Baca juga: Tetap Jualan di Gang Mayong meski Rawan Tawuran, Pedagang: Lokasinya Strategis
Namun, tawuran sering terjadi di jalanan itu antara warga Gang Mayong dari RW 07 dan warga dari RW 08. Karena itu, kawasan tersebut sering dilabeli Gang Mayong.
Tawuran besar terbaru terjadi pada 20-21 Mei 2023. Tawuran pertama terjadi pada Sabtu sekitar pukul 15.45 WIB. Pemuda RW 07 disebut menyerang pemuda RW 08.
Dua orang mengalami luka serius akibat disabet senjata tajam sehingga harus dirawat intensif di Rumah Sakit Persahabatan.
Kemudian, tawuran berlanjut pada Minggu pukul 16.00 WIB. Aksi tersebut menyebabkan terbakarnya kendaraan roda dua dan sangkar burung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.