Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota TNI yang Tusuk Pengamen Diperiksa Intensif di Markas Pomdam Jaya

Kompas.com - 09/06/2023, 18:33 WIB
Muhammad Naufal,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - J (27), anggota TNI AD yang menusuk pengamen berinisial D (23) di trotoar Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, diperiksa intensif di Markas Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya.

Komandan Pomdam Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan, J langsung digiring ke Markas Pomdam Jaya usai ditangkap pada Kamis (8/6/2023).

"Sekarang, (J) sudah kami amankan di Markas Pomdam Jaya," ucapnya kepada awak media, Jumat (9/6/2023).

Baca juga: Motif Prajurit TNI Tusuk Pengamen di Senen, Salah Paham akibat Mabuk

Ia menyebutkan, polisi militer tengah menggali motif J menusuk D hingga tewas.

Dalam pengakuan sementaranya, J menusuk D karena mabuk.

Dari pemeriksaan itu diketahui pula bahwa J sudah menjadi anggota TNI AD sejak 2017.

Anggota TNI berpangkat prajurit satu (Pratu) itu hingga kini berstatus lajang alias belum menikah.

"Mengenai motif dan sebagainya, itu sedang kami dalami," kata Irsyad.

"Dia (J) baru masuk tentara sekitar tahun 2017. Dia belum menikah, kalau istilah kami, tamtama remaja," imbuhnya.

Baca juga: Kronologi Prajurit TNI Tusuk Pengamen di Senen, Pelaku Tak Bayar Uang Sewa Sound System

Jejak J dalam kasus pembunuhan ini terungkap setelah polisi menemukan Kartu Tanda Anggota (KTA) miliknya.

KTA itu berada di motor milik J yang tertinggal di tempat kejadian perkara (TKP).

"Kami langsung melakukan pelacakan terhadap tanda-tanda yang ada ya. Yang pertama, KTA (milik J) yang ditemukan dalam motor," sebutnya.

Irsyad menyebutkan, berdasar KTA tersebut, pihaknya bersama kepolisian mendapatkan kesatuan tempat J berdinas.

Lalu, tempat tinggal J di Jakarta juga berhasil terlacak.

Setelah mendapatkan tempat tinggal J, pihak TNI-Polri langsung menangkap pelaku.

"Kami bersama-sama melakukan penangkapan," urai Irsyad.

Baca juga: Hilangnya Nyawa Pengamen di Tangan Prajurit TNI yang Mabuk...

Menurut dia, saat ditangkap, J merasa bersalah. Ia menusuk korban karena dalam pengaruh alkohol.

"Yang bersangkutan, pada saat kami melakukan penangkapan, juga sudah merasa salah dan memang berencana akan menyerahkan diri ke Pomdam," tutur Irsyad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com