JAKARTA, KOMPAS.com - Larangan sepeda motor melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca, Jakarta Selatan, masih juga tak diacuhkan banyak pengendara motor.
Padahal, sudah banyak pengendara motor yang tewas akibat mengalami kecelakaan di JLNT Casablanca.
Berdasarkan catatan Kompas.com, berikut ini adalah beberapa kasus kecelakaan yang tewaskan pengendara motor di JLNT Casablanca.
Baca juga: Ibu Hamil Tewas Jatuh dari Jalan Layang Casablanca
Pada 27 Januari 2014, seorang perempuan bernama Wiwin tewas setelah terjatuh dari JLNT Casablanca karena motor yang ditumpanginya tertabrak mobil saat melawan arus menghindari razia.
Datang dari arah Kampung Melayu, Wiwin yang dibonceng suaminya (Faisal) tiba-tiba menghentikan laju motornya saat sudah di tengah JLNT.
Bersama pengendara motor lain, Faisal berbalik arah saat mengetahui ada razia polisi di ujung JLNT.
Naas, saat melintas di ruas JLNT di depan ITC Kuningan, Wiwin dan Faisal ditabrak mobil. Wiwin terpental hingga jatuh ke kolong JLNT dan Faisal terkapar di lokasi tabrakan.
Setelah terjatuh dari JLNT, Wiwin sempat tersangkut di sebuah pohon, sebelum terhempas jatuh di ruas Jalan Prof Dr Satrio. Wiwin yang saat itu tengah mengandung tewas seketika di lokasi dengan kondisi helm pecah.
Baca juga: Tabrak Pembatas Jalan di JLNT Casablanca, Pengendara Motor Tewas di Tempat
Seorang pengendara motor berinisial D (17) tewas di Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Casablanca, Jakarta Selatan, Minggu (7/5/2023) malam.
D mengalami kecelakaan lalu lintas dengan menabrak pembatas jalan usai kehilangan konsentrasi saat berkendara.
"Pengendara motor yang mengemudikan Honda Scoopy dari arah Kuningan menuju Tebet, tepatnya di seberang Gedung Bank Mandiri Menara Palma, mengalami kecelakaan lalu lintas sekitar pukul 21.00 WIB," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Jhoni Eka Putra saat dikonfirmasi, Senin (8/5/2023).
"Korban awalnya mengalami oleng ke arah kanan akibat kehilangan konsentrasi, kemudian korban menabrak pembatas jalan dan terjatuh," tambah dia.
Akibat kecelakaan itu, pengendara roda dua tersebut menderita luka yang cukup serius.
D mengalami pendarahan hebat di area kepala dan menghembuskan napas terakhir di lokasi kejadian.
Baca juga: Melintas di JLNT Casablanca, Pengendara Motor Tabrak Pembatas Jalan dan Tewas
"Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta untuk pemeriksaan," tutur Jhoni.
Seorang pengendara motor berinisial SA tewas di JLNT Casablanca pada Selasa (27/6/2023) dini hari.
Saat nekat melintasi JLNT Casablanca, SA ditabrak oleh pengendara motor yang identitasnya tidak diketahui.
Kejadian itu membuat SA terjatuh dari motornya dan tertabrak pengendara motor lainnya. SA pun langsung meninggal di tempat kejadian perkara (TKP).
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Motor di JLNT Casablanca yang Tewaskan Satu Pengendara
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya melarang pengendara sepeda motor melintas di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca, Jakarta Selatan.
Larangan melintas ini sebenarnya sudah lama dan berulang kali disampaikan.
Angin yang bertiup kencang di kedua sisi jalan layang setinggi 15 meter itu menjadi salah satu faktor penyebab jalan itu tidak diperuntukkan kendaraan roda dua.
Selain itu, JLNT Casablanca juga sempit untuk dilalui kendaraan roda dua dan roda empat sekaligus.
Baca juga: Polda Metro Imbau Pengendara Motor Tak Melintas di JLNT Casablanca Buntut Pemotor Tewas Kecelakaan
Ada potensi kecelakaan yang cukup besar jika pengendara sepeda motor melintas di JNLT Casablanca.
Pemerhati masalah transportasi dan hukum, Budiyanto, mengatakan, sejumlah pengendara motor tetap melintas di JLNT Casablanca karena polisi tidak tegas dan konsisten dalam menindak.
"Langkah penegakan hukum sudah sering dilakukan, tetapi tidak konsisten karena selama ini penegakan hukum dilakukan dengan cara-cara konvensional sehingga tidak efektif," kata Budiyanto saat dihubungi, Minggu (2/10/2022).Perlu ada konsistensi dan ketegasan dari penegak hukum agar kecelakaan tidak kembali terjadi di jalan layang tersebut.
“Ada kesan pelanggarnya lebih kuat dan konsisten dibandingkan dengan petugasnya," ucap Budiyanto.
(Penulis: Rizky Syahrial, Dzaky Nurcahyo | Editor: Tri Wahono, Jessi Carina, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Larissa Huda, Ivany Atina Arby).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.