Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ogah Berkomentar soal Limbah Kotoran Sapi di Cikoko, Heru Budi: Tanya PAL Jaya

Kompas.com - 01/07/2023, 16:35 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono enggan berkomentar saat ditanya masalah limbah kotoran sapi yang dikeluhkan warga di Kelurahan Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan.

Heru Budi mempersilakan awak media untuk menanyakan masalah itu ke Perusahan Umum Daerah Pengelolaan Air Limbah (PAL) Jaya, salah satu BUMD DKI.

"Tanya ke PAL Jaya," ujar Heru Budi di Mal Kota Kasablanka, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (1/7/2023).

Baca juga: Limbah Kotoran Sapi Dibuang ke Saluran Air di Cikoko Jaksel, Timbulkan Bau Menyengat

PAL Jaya sebelumnya telah turun tangan mengambil sampel kotoran sapi dari salah satu peternak di Kelurahan Cikoko.

Sampel air limbah di kandang tersebut diambil setelah warga setempat membuat laporan melalui aplikasi Jakarta Terkini (JAKI).

Warga merasa limbah kotoran sapi yang melewati saluran air membuat istrinya yang tengah hamil, jatuh sakit akibat cemaran limbah yang mengendap di saluran di depan rumahnya.

Petugas PAL Jaya, Lutfi, mengatakan bahwa perusahaan mengambil sampel air di tiga lokasi berbeda.

"Setidaknya butuh waktu tiga minggu untuk uji sampel air. Hasilnya nanti akan kami beri tahu ke pihak kelurahan," kata Lutfi.

Baca juga: Beberkan Upaya Atasi Bau Limbah Kotoran Sapi, Lurah Cikoko: Kami Sedih Dibilang Belum Bekerja

Sebelumnya, Warga Kelurahan Cikoko mengeluhkan adanya limbah kotoran sapi di dalam saluran air.

Salah satu warga bernama Hasan Alhabshy mengatakan, bau kotoran limbah cukup menyengat sehingga mengganggu kesehatan keluarganya.

"Semua bermula saat istri saya yang tengah hamil, demam tinggi. Awalnya saya curiga karena adanya sarang nyamuk, tetapi tak lama saya menemukan limbah kotoran sapi yang bau di selokan depan rumah," ujar Hasan kepada wartawan, Senin (26/6/2023).

Pantauan Kompas.com di lokasi, bau limbah dari kotoran sapi cukup menyengat. Meski sudah mengenakan masker, tapi bau tetap menusuk ke dalam hidung.

Saat dicek, warna air di dalam saluran dengan kedalaman tak sampai 50 sentimeter itu sangat keruh. Warnanya kuning pekat, identik dengan limbah kotoran sapi.

Baca juga: Ketidakjelasan Penanganan Limbah Kotoran Sapi di Saluran Air Cikoko Jaksel: Bau Menyengat dan Ancam Kesehatan

Sementara itu, salah satu pemilik kandang sapi di Kelurahan Cikoko bernama Burhan mengungkapkan, pihaknya telah meminta bantuan kepada instansi terkait untuk memperdalam saluran air.

"Kami minta saluran air diperdalam, kalau bisa dipisah sama saluran air hujan, supaya limbah kotoran sapi yang sudah kami olah sedemikian rupa tak mengganggu warga sekitar," kata Burhan.

Burhan menegaskan, pihaknya juga telah membuat beberapa bak kontrol supaya air limbah bersih dari kotoran.

Oleh karena itu, Burhan memastikan tidak ada kotoran sapi dari peternakannya yang dibuang ke saluran air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com