JAKARTA, KOMPAS.com - Mario Dandy Satriyo (20), terdakwa kasus penganiayaan D (17), mengakui sejumlah kebohongan yang pernah ia sampaikan kepada penyidik selama proses hukum.
Di hadapan majelis hakim, Mario mengaku telah membuat keterangan palsu dalam berita acara pemeriksaan (BAP) kepolisian, salah satunya soal keterlibatan temannya, Shane Lukas Rotua (19).
Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel mengatakan, kesaksian Mario tersebut perlu dipastikan kebenarannya apakah kebohongan itu disampaikan kepada penyidik atau majelis hakim.
Baca juga: Akal-akalan Mario Dandy Libatkan Shane Lukas dan Bohongi Polisi Saat BAP
"Siapa yang harus memastikan? Hakim dan polisi. Apakah sampai terjadi penyimpangan atau misconduct oleh aparat penegak hukum?" ucap Reza kepada Kompas.com, Rabu (5/7/2023).
Menurut Reza, ada beberapa hal yang membuat pelaku kejahatan mengatakan kebohongan selama pemeriksaan selama proses hukum berlangsung.
Pertama, kebohongan bisa saja terjadi akibat pengakuan palsu yang dipaksakan atau coerced false confession. Dalam hal ini, kata Reza, perlu dicari tahu motif pihak yang terlibat tersebut.
"Cari tahu siapa yang memaksa Mario menceritakan kebohongan? Apa kepentingan pihak tersebut," kata Reza.
Kemudian, ada pula kebohongan yang disebabkan pengakuan palsu sukarela atau voluntary false confession. Motif kebohongan Mario dalam hal ini mesti digali lebih dalam.
Baca juga: Mario Dandy Akui Punya Banyak Pelat Nomor Palsu, Salah Satunya P 123 TYA
Terakhir, seseorang bisa saja berbohong karena pengakuan palsu yang terinternalisasi atau internalized false confession.
"Ini terlalu rumit dalam psikis yang bersangkutan, sehingga kemungkinannya bisa diabaikan," ucap Reza.
Dalam persidangan, Mario mengaku sengaja memberikan keterangan palsu untuk membuat skenario Shane seolah-olah memprovokasi dirinya untuk menganiaya korban.
Menurut Mario, ia membuat skenario bahwa Shane ini yang membuat dirinya "panas" yang berujung pada penganiayaan D, Senin (20/2/2023) di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Saya mau bikin skenario seperti itu, cuma saat ini saya mau berkata sesungguhnya apa yang terjadi dan saya bohong," tutur Mario, Selasa.
Baca juga: Pengakuan Mario atas Kebohongannya soal Keterlibatan Shane dalam Penganiayaan D, Majelis Hakim Kaget
Di hadapan majelis hakim, Mario mengaku Shane tak pernah memanas-manasi dirinya untuk menganiaya D.
"Shane ada kata-kata begini, 'Kita pukulin saja, Den, di dalam?'," tanya hakim.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.