"Saya cuma bisa bayar Rp 2 juta untuk ambil motor. Tapi tetap saja, karena belum lunas, motor tetap saya tinggal," lanjut Maulana.
Setelah menjelaskan hal tersebut kepada atasannya, Maulana malah dicaci maki dan diminta mencari dana untuk membayar tagihan yang tersisa.
Baca juga: Dipaksa Atasan Berutang ke Pinjol dan Koperasi, Data Pribadi PPSU Kelapa Gading Barat Jadi Jaminan
Setelah perbincangan selesai, Maulana memutuskan untuk kembali ke rumah. Dia menceritakan perilaku atasannya kepada sang istri.
"(Istri bilang) 'Berarti ayah bohongi saya dong? Katanya uang hasil kerja (bukan koperasi)', 'Habis, gimana? Pimpinan yang mau, saya harus berbuat apa?'. Saya berpikir begini, kalau saya enggak kasih pinjam, saya akan dilingkari," kata dia.
Akhirnya saat itu Maulana memilih meliburkan diri. Dia merasa lelah dan sakit hati dengan caci maki tersebut. Maulana tidak ingin masuk kerja dan memilih untuk membongkar semuanya.
Kompas.com mencoba mengonfirmasi hal ini kepada Wakil Camat Kelapa Gading Rahmat Syahputra. Kendati demikian, dia mengaku belum mengetahui permasalahan ini.
"Saya belum dapat info," kata Rahmat saat dihubungi Kompas.com, kemudian memutus sambungan telepon, Rabu (5/7/2023).
Kompas.com juga sudah mencoba menghubungi Kepala Seksi yang disebut oleh Maulana. Namun, hingga berita ini diturunkan, ia belum memberikan jawaban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.