Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangsel Data Sekolah Berpotensi Sengketa

Kompas.com - 20/07/2023, 18:17 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) sedang mendata sekolah-sekolah yang berpotensi sengketa.

Hal itu dilakukan Pemkot Tangsel setelah berkaca pada kasus penembokan lahan warga yang berujung menutup sebagian gerbang SDN Lengkong Karya 1, Serpong Utara beberapa waktu lalu.

"Ini sedang kami inventarisasi sekolah-sekolah yang ada potensi sengketa dan dari beberapa sekolah yang kondisinya memang ada di dalam pemukiman. Itu sedang berjalan," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan Deden Deni saat dihubungi, Kamis (20/7/2023.

Baca juga: Gerbang SDN Lengkong Karya 1 Serpong Ditutup Tembok Beton, Akses Masuk Tersisa 70 Cm

Selain itu, Deden mengatakan, pihaknya juga mendata sekolah-sekolah yang memiliki akses jalan terbatas karena berada di tengah-tengah permukiman.

Namun, beberapa dari sekolah tersebut sudah buatkan kajian untuk mengukur pembebasan lahan sebagai akses jalan sekolah.

"Sekolah yang aksesnya terbatas, juga apa kan sulit untuk pengembangannya. Tapi sudah kami invetarisasi dan di beberapa sudah kami bikin kajian, ada berapa space tanah yang harus dibebasin untuk aksesnya," ucap Deden.

Baca juga: Akses Ditutup Tembok Beton, Bangunan SDN Lengkong Karya 1 Serpong Diduga Serobot Lahan Warga

Di sisi lain, Deden tak menampik bahwa pernah ada sejumlah kasus sengketa yang pernah diselesaikan pemerintah.

Namun, ia tak mengungkapkan aset pemerintah yang sengketa itu.

"Kemarin yang kasus di Pamulang, yang itu aja Insya Allah sudah selesai. Kemudian, di ciputat sudah selesai, di pengadilan kami menang,"ucap Deden.

Diberitakan sebelumnya, penembokan akses SDN Lengkong Karya 1, Serpong Utara, Tangerang Selatan, diduga karena lahan warga diserobot untuk pembangunan sekolah itu.

Baca juga: Bangunan SDN Lengkong Karya 1 Diduga Serobot Lahan, Berujung Gerbang Ditembok Warga

Adapun lahan yang diserobot itu berukuran 1 kali 50 meter. Lahan tersebut digunakan pihak sekolah sebagai akses jalan menuju sekolah.

"Ini yang dipermasalahin yang satu meter. Padahal, kan lebar jalan awalnya itu 2 meter tapi sekarang jadi 3 meter. Nah, yang satu meter tanah milik orang ini," kata penjaga SDN Lengkong Karya 1 Mansyur saat ditemui di lokasi, Senin (17/7/2023).

Mansyur mengatakan, permasalahan tersebut sebenarnya sudah berlangsung sejak 2015.

Namun, tak ada titik terang antara pihak sekolah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan dengan pemilik lahan.

Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan disebut-sebut hanya menjanjikan pembayaran ke pemilik lahan atas penyerobotan lahan tersebut.

Baca juga: Dibeton dan Berbatasan dengan Lahan Warga, Gerbang SDN Lengkong Karya 1 Bakal Dipindahkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com