Budi Gunadi mengatakan, program pengentasan stunting itu pertama kali digelar di DKI Jakarta.
Baca juga: Heru Budi Bertemu Menteri Kesehatan, Bahas Masalah Stunting di Jakarta
"Rencana pada bulan (Juli) ini kami akan meluncurkan gerakan anak sehat di 50 kabupaten/kota. Dan kami pilih mulainya di DKI Jakarta," ujar Budi di Balai Kota Jakarta, Senin (24/7/2023).
Pemilihan Jakarta menjadi kota pertama yang menjalankan program tersebut karena pemerintah daerahnya dinilai transparan dalam penanganan stunting.
"Kenapa DKI Jakarta yang pertama? Karena DKI pemerintahnya sangat terbuka, sangat progresif, dan sangat ingin stunting-nya beres," ucap Budi.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov DKI Jakarta memastikan semua balita stunting yang masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) akan mendapatkan bantuan sosial (bansos).
Baca juga: Upaya Penurunan Stunting Sejalan Pengentasan Kemiskinan
"Seluruh balita stunting yang ada di dalam DTKS Dinsos itu masuk dalam jaminan sosial. Jadi pasti dapat bansos," kata Kadinsos DKI Jakarta Premi Lasari di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (16/5/2023).
Premi mengemukakan, semua balita stunting yang sudah didata oleh Dinas Kesehatan dan masuk dalam DTKS otomatis bakal mendapatkan Kartu Anak Jakarta (KAJ).
Bagi balita dari keluarga kurang mampu tapi belum masuk DTKS, Dinsos DKI akan membantu mengurus data anak tersebut.
"Dinas Sosial itu kan mendapatkan datanya dari Dinas Kesehatan, kemudian datanya kami padankan dengan DTKS," ucap Premi.
(Penulis: Tria Sutrisna, Muhammad Isa Bustomi | Editor: Ihsanuddin, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Nursita Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.