Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Remaja yang Mau Tawuran Kucing-kucingan dengan Polisi, Sembunyi di Tempat Gelap, Akhirnya Tertangkap Juga

Kompas.com - 29/07/2023, 12:33 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Patroli Perintis Presisi (TPPP) Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) menemukan sejumlah remaja tanggung yang hendak tawuran di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (29/7/2023) dini hari.

Pantauan Kompas.com pukul 03.00 WIB, mulanya TPPP Polres Jaksel mengecek Jalan Raya Kalibata guna mencari terduga begal.

Begal yang menggunakan kendaraan roda dua itu disebut meneror pengguna jalan raya dengan membawa senjata tajam.

Namun, sekitar 15 menit berjaga di depan Plaza Kalibata, TPPP Polres Jaksel tak menemukan jejak begal.

Baca juga: Bikin Resah, Puluhan Pemuda yang Nongkrong di Dharmawangsa Jaksel Dibubarkan Polisi

Aparat justru melihat sejumlah remaja tanggung berboncengan tiga yang bolak-balik di sekitar Jalan Raya Kalibata.

Salah satu remaja yang melintas disinyalir membawa benda mencurigakan berupa senjata tajam (sajam).

TPPP Polres Jaksel akhirnya mengejar para remaja itu hingga blusukan ke gang-gang rumah warga.

Saat itu, polisi kehilangan jejak karena terduga remaja bersenjata tajam lari ke tempat gelap di sekitar aliran Kali Ciliwung.

Baca juga: Polisi Aniaya Pelaku Kasus Narkoba hingga Tewas, IPW: Mereka Harus Dipecat dari Polri

Namun, petugas tak menyerah. Petugas kemudian melihat satu remaja dengan gerak-gerik mencurigakan.

Remaja itu berpura-pura membaur sebagai warga sekitar. Ia bahkan ikut menongkrong dengan beberapa warga yang disinyalir usianya tak berbeda jauh.

Remaja itu akhirnya diperiksa dan ditemukan sejumlah bukti yang mengarah ke hal-hal negatif di ponselnya.

Dalam aplikasi WhatsApp remaja itu, polisi menemukan sejumlah pesan singkat yang menyuruh teman-temannya berpencar lantaran remaja itu melihat polisi sedang berpatroli.

Namun, ketika remaja itu digeledah, polisi tidak menemukan barang bukti sajam.

Polisi akhirnya menyerahkan remaja itu ke pengurus rukun tetangga (RT) setempat karena warga mulai berkerumun di lokasi.

Baca juga: PKS Ubah Acara Usai Senam di Stadion Patriot Batal, Anies: Walau Ada Hambatan, Semangatnya Tak Surut

Walau demikian, TPPP Polres Jaksel masih menaruh rasa curiga akan laporan warga soal begal.

Ketua II Tim Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Selatan Aipda Giyono menilai, begal bersajam yang melintas sebenarnya adalah remaja yang hendak tawuran.

Benar saja, ketika kembali ke Jalan Raya Kalibata, ada tiga remaja mencurigakan tengah duduk di sebuah warung.

Ketika dihampiri, ketiga remaja itu langsung panik karena tak menyangka penyamarannya ketahuan.

Polisi langsung menginterogasi para remaja itu dan menemukan bukti pesan singkat di aplikasi WhatsApp bahwa mereka sudah janjian untuk tawuran.

"Iya betul, circle saya mau tawuran. Remaja Kalibata lawan Duren Tiga," kata salah seorang remaja usai didesak pihak kepolisian untuk jujur.

Namun, ketiganya tak mau memberi tahu lokasi penyimpanan sajam yang hendak digunakan untuk tawuran.

Baca juga: Bawaslu Sebut Sejumlah ASN Tangsel Masuk Ormas Sayap Partai Politik

Ketiga remaja tanggung yang tak kooperatif itu akhirnya digiring ke Mapolsek Pancoran sekitar pukul 04.30 WIB.

Polisi menangkap mereka dengan bukti pesan singkat WhatsApp yang terang-terangan mengatur jadwal tawuran di sekitar kawasan Kalibata.

Penangkapan itu membuat nenek seorang remaja bernama Pipin, Ida, menangis. Ida tak kuasa menahan tangisnya karena melihat sang cucu dibawa ke Mapolsek Pancoran.

"Cucu saya enggak salah. Dia anak baik-baik, emang suka nongkrong di sini," kata Ida.

Namun, polisi tetap membawa Pipin dan meminta Ida untuk datang ke Mapolsek Pancoran beberapa jam setelah cucunya diperiksa.

Adapun Ida ada di lokasi penangkapan karena TPPP Polres Jaksel meminta orangtua atau wali ketiga remaja itu datang ke lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com