Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Lagi Milik PT JIEP, Perumahan Elite Terbengkalai di Cakung Milik BUMN WIKA Realty

Kompas.com - 06/08/2023, 11:43 WIB
Nabilla Ramadhian,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perumahan elite yang terbengkalai di Cakung, Jakarta Timur dipastikan sudah bukan lagi milik PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP).

Perumahan yang berlokasi di Jalan Pulosidik, Kelurahan Jatinegara itu telah dibeli oleh BUMN bernama WIKA Realty.

"Tahun 2018, komplek perumahan Bizhome telah dibeli oleh WIKA Realty," ujar Corporate Secretary PT JIEP Medik Endra Wahyudi secara tertulis, Minggu (6/8/2023).

Ia menjelaskan, pembelian dilakukan untuk pengembangan dan pemasaran lebih lanjut oleh perusahaan yang memang fokus pada pengembangan properti hunian.

Sejak tahun itu pula, kepemilikan komplek perumahan elite itu menjadi milik WIKA Realty. 

Baca juga: Menengok Perumahan Elite yang Berubah jadi Shooting Konten Horor di Cakung

Sebelumnya, PT JIEP memang perusahaan yang membangun kompleks perumahan bernama JIEP Grand Bizhome itu.

Namun, pembangunan berlangsung pada 2014 dan rampung pada 2016, bukan seperti yang diberitakan sebelumnya, yakni pembangunan pada 2010 dan rampung pada 2012.

"Terdiri dari 58 unit rumah, (Bizhome) dibangun sebagai program pengembangan bisnis PT JIEP untuk memanfaatkan lahan kosong yang belum digunakan," terang Medik. 

Perumahan elite yang terbengkalai di Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (3/8/2023).kompas.com / Nabilla Ramadhian Perumahan elite yang terbengkalai di Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (3/8/2023).

Pembangunan juga dilakukan sebagai upaya dalam penyediaan kebutuhan hunian bagi para karyawan, serta pelaku industri di dalam Kawasan Industri Pulogadung.

Kendati demikian, pihak Medik enggan memberi jawaban terkait harga jual setiap unit dan jumlah unit yang terjual sebelum perumahan dibeli WIKA Realty.

Baca juga: Penjarahan Bikin Perumahan Elite Terbengkalai di Cakung Mirip Proyek Mangkrak

Mereka pun tidak menjawab apakah pembelinya sesuai dengan target mereka, yaitu karyawan dan pelaku industri dalam kawasan itu.

Pertanyaan lainnya yang enggan dijawab mencakup apakah perumahan mulai kosong sejak dipegang WIKA Realty atau sebelumnya, dan alasan perumahan menjadi terbengkalai.

Medik juga tidak menjawab terkait penjarahan yang terjadi, sehingga perumahan elite itu tampilannya kini menyerupai proyek mangkrak.

Untuk diketahui, JIEP Grand Bizhome adalah perumahan elite terbengkalai yang masuk dalam wilayah RT 008/RW 02 Kelurahan Jatinegara, Cakung.

Ketua RT setempat bernama Dasuki mengungkapkan, sepengetahuannya, hanya dua unit saja yang terjual sebelum perumahan akhirnya kosong bertahun-tahun dan terbengkalai.

Dari dua unit, hanya satu yang ditempati, sementara unit lainnya hanya dinyalakan saja lampunya.

Baca juga: Perumahan Elite Terbengkalai di Cakung Jadi Sasaran Konten Horor Youtuber

"Ada penghuninya itu dua keluarga. Sudah dibeli (rumahnya), kabarnya. Cuma yang nempatin satu (keluarga). Cuma enggak lama, paling 6 bulanan," tutur Dasuki di lokasi, Kamis (3/8/2023).

Sejak hunian kosong, renovasi berupa perbaikan-perbaikan kecil dilakukan oleh pengembang. Misalnya, perbaikan pada dinding yang retak.

"Enggak perbaikan total, cuma yang retak-retak, dinding, diperbaiki. Kurang tahu diperbaiki sama siapa, pemilik perumahan atau bukan," jelas Dasuki. 

Perumahan elite yang terbengkalai di Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (3/8/2023).kompas.com / Nabilla Ramadhian Perumahan elite yang terbengkalai di Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (3/8/2023).

Meski begitu, rumah-rumah di perumahan elite tersebut tetap tak laku terjual. Dasuki menduga, ini karena harga jualnya yang tinggi.

Harga pertama setelah pembangunan perumahan itu rampung adalah Rp 650 juta. Selang beberapa bulan, harga naik mencapai kisaran Rp 800 juta sebelum akhirnya mencapai Rp 1 miliar.

Baca juga: Usangnya Perumahan Elite di Cakung, Tak Laku-laku dan Terbengkalai karena Harga Dinilai Terlampau Tinggi

Menurut Dasuki, harga tersebut kurang cocok untuk perumahan yang letaknya berada di depan pabrik, meski tergolong elite.

Selain itu, hanya ada satu jalur utama untuk mengakses perumahan itu, yakni jalur yang selalu dilewati truk bermuatan berat.

Pada akhirnya, pihak pengembang pun membiarkan perumahan itu terbengkalai.

Menurut Dasuki, dulunya setiap rumah masih dalam kondisi layak huni.

Lambat laun, rumah menjadi tidak terurus dan tampak seperti proyek mangkrak lantaran terjadi penjarahan oleh orang-orang tidak dikenal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com