Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi hingga Warga Rayakan HUT Ke-78 RI di Tengah Polusi Udara Jakarta

Kompas.com - 17/08/2023, 14:26 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Perayaan HUT Ke-78 RI di Istana Negara, Jakarta Pusat, dan sekitarnya berlangsung meriah dan lancar.

Sayangnya, kondisi udara di Ibu Kota masih saja buruk saat perayaan hari kemerdekaan berlangsung.

Hal itu membuat masyarakat hingga presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merayakan HUT RI di luar ruangan sama-sama terpapar polusi udara.

Kualitas udara Jakarta tak sehat pada hari Kemerdekaan

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta di Hari Kemerdekaan Tak Sehat, Terburuk Kedua di Dunia

Pada Kamis (17/8/2023) pagi tadi, kualitas udara di DKI Jakarta masuk kategori tidak sehat.

Dikutip dari laman IQAir pukul 08.00 WIB, US Air Quality Index (AQI US) atau indeks kualitas udara di Ibu Kota tercatat di angka 155.

Berdasarkan tingkat polusi, DKI Jakarta masuk dalam kategori kondisi tidak sehat sejak tiga hari terakhir.

Adapun konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini PM 2.5. Konsentrasi tersebut 13 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).

Sedangkan cuaca di Jakarta pada Kamis pagi ini berkabut dengan suhu 26 derajat celsius, kelembapan 69 persen, gerak angin 5,5 km/h, dan tekanan sebesar 1014 milibar.

Busana yang dikenakan Jokowi adalah baju adat Ageman Songkok Singkepan Ageng dari Keraton Surakarta, Jawa Tengah.Instagram / @jokowi Busana yang dikenakan Jokowi adalah baju adat Ageman Songkok Singkepan Ageng dari Keraton Surakarta, Jawa Tengah.
Jokowi pakai baju raja Pakubuwono Surakarta

Baca juga: Jokowi Kenakan Baju Raja Pakubuwono Surakarta dalam Upacara 17 Agustus 2023 di Istana

Dalam Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta Pusat, Presiden Jokowi mengenakan baju adat Ageman Songkok Singkepan Ageng.

"Ini ageman songkok singkepan ageng, ini dari Keraton Kasunanan Surokarto Hadiningrat," kata Jokowi.

Namun, Jokowi tidak menjelaskan secara detil ketika ditanya alasannya mengenakan pakaian adat tersebut.

"Ada tim yang memilih, bukan saya," kata dia.

Sementara itu, Deputi Bidang Pers, Protokol, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menuturkan, pakaian yang dikenakan Jokowi adalah pakaian yang dikenakan oleh raja-raja Pakubuwono Surakarta.

"Presiden Joko Widodo mengenakan baju daerah Ageman Songkok Singkepan Ageng. Ageman ini dipakai oleh para raja Pakubuwono Surakarta Hadiningrat dalam acara Enggar Eggar soho Tedhak Loji," kata Bey dalam keterangan tertulis, Kamis.

Baca juga: Pakai Baju Adat Ageman Songkok Singkepan Ageng, Jokowi: Dari Keraton Surakarta

Bey menjelaskan, Enggar Eggar soho Tedhak Loji adalah sebuah acara di mana raja keluar dari keraton menaiki kereta kuda dan dikawal perangkat keraton untuk terjun langsung melihat kondisi masyarakat.

"Dalam pelaksanaannya, di sepanjang jalan Sang Raja membagikan uang dan makanan sebagai rasa cinta kasih kepada kawulonya atau bisa disebut dengan turuba (turun ke bawah)," kata Bey.

Warga ramaikan HUT RI di depan Istana

Masyarakat antusias melihat langsung rangkaian peringatan hari kemerdekaan RI ke-78 di Istana Negara, Jakarta.

Berdasarkan pantauan langsung Kompas.com, pada pagi tadi masyarakat berkumpul di Silang Monas depan Istana Negara.

Warga yang berkumpul tampak didominasi anak-anak dan ibu-ibu.

Salah satu warga yang datang bernama Emi (33) asal Pekanbaru, Riau, merasa senang bisa mengajak anak dan saudaranya menyaksikan peringatan HUT RI di depan Istana.

Baca juga: Antusiasnya Warga Ramaikan Peringatan HUT RI di Depan Istana

"Senang ya, kebetulan ada di Jakarta, jadi bisa mengajak saudara dan anak saya ke sini," ujar Emi saat ditemui, Kamis.

Warga lainnya, Fuad (28), juga merasa senang menonton pawai dan upacara kemerdekaan di depan Istana Negara.

Ia merasa keadaan kembali sebelum pandemi Covid-19 melanda tanah air.

"Iya, kembali sebelum ada Covid-19," terang dia.

Suasana masyarakat yang berpiknik di Depan Istana Negara, sambil merayakan Kemerdekaan RI ke-78, Kamis (17/8/2023).KOMPAS.com/Rizky Syahrial Suasana masyarakat yang berpiknik di Depan Istana Negara, sambil merayakan Kemerdekaan RI ke-78, Kamis (17/8/2023).
Rayakan kemerdekaan sambil piknik

Tini (55) warga Tambun, Bekasi, datang jauh-jauh ke Istana Negara bersama keluarganya untuk menyaksikan prosesi peringatan kemerdekaan RI sembari piknik.

Tini dan keluarganya dengan santai menggelar alas duduk dari spanduk, sambil menikmati suasana peringatan hari kemerdekaan.

Baca juga: Ibu-ibu ini Piknik Sambil Rayakan Kemerdekaan Ke-78 RI di Depan Istana

Tini mengatakan, ia dan keluarga datang ke Istana dengan kereta rel listrik (KRL), disambung dengan bajaj.

Namun, ia harus berjalan kaki ke depan Istana Negara karena jalan sekitaran wilayah Istana Negara ditutup sementara.

"Hampir setiap tahun nikmati upacara di depan sini," ujar Tini saat ditemui di lokasi, Kamis.

Tini repot-repot datang ke sini agar cucunya bisa melihat atraksi pesawat yang akan berlangsung saat upacara nanti.

"Iya biar cucu saya juga bisa melihat atraksi pesawat. Makanya cucu saya lagi di ajak ayahnya berkeliling," kata dia.

Berbekal makanan nasi dibungkus dengan plastik, Tini hanya bisa mendengar marching band yang ada di dalam Istana Negara.

Meski tak bisa melihat upacara yang ada di dalam Istana Negara, Tini tetap senang bisa hadir langsung di kawasan ini.

Baca juga: Datang ke Monas, Warga Kecewa Tak Ada Layar yang Tampilkan Upacara di Istana

"Sayang ya tidak ada layar, biasanya ada. Kami nonton deh dari sini," tambah Tini.

Sama dengan Tini, Muhammad Raihan (20) juga mengajak keluarganya berpiknik di depan Istana Negara.

Raihan mengaku tahun depan akan berpindah dari Jakarta.

Ia ingin menikmati waktu-waktu di pusat kota Jakarta termasuk saat hari Kemerdekaan RI ke-78 ini.

"Sekalian kami piknik di sini aja. Karena tahun depan pindah ke Kalimantan," ujar Raihan.

(Penulis: Firda Janati, Rizky Syahrial, Ardito Ramadhan | Editor: Ihsanuddin, Diamanty Meiliana).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com