JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah menerapkan kebijakan work from home (WFH) kepada aparatur sipil negara (ASN) guna mengurangi polusi udara dan kemacetan di Ibu Kota.
Penerapan WFH berlaku untuk 50 persen ASN Pemprov DKI mulai Senin (21/8/2023) sampai Sabtu (21/10/2023).
Berkaitan dengan kebijakan tersebut, sejumlah karyawan swasta di Jakarta juga menginginkan hal serupa.
Baca juga: ASN DKI Kerja dari Rumah, Karyawan Swasta: Kita Ya Kepingin, Polusi Jakarta Parah
Mereka mengaku ingin bekerja dari rumah agar tidak terkena masalah kesehatan akibat polusi udara di Jakarta yang terus mengkhawatirkan.
Kristo (26), pekerja kantoran yang berangkat dari Tangerang menuju Jakarta Selatan ini, mengaku harus menaiki KRL selama 1,5 jam di tengah jeleknya udara Jakarta.
"1,5 jam commuting dengan paparan polusi itu tentu enggak baik ya buat kesehatan dan produktivitas. Jadi ya kalau bisa hybrid ya hybrid. Paling enggak WFH-nya seminggu tiga kali ha-ha," kata dia kepada Kompas.com di Stasiun Manggarai, Senin (21/8/2023).
Bahkan, sejak bekerja di Jakarta dua tahun terakhir, Kristo yang dulunya seorang perokok aktif mengaku sudah tak lagi berani merokok.
Hal itu dikarenakan sinusnya kambuh gara-gara paparan debu jalanan Ibu Kota.
Baca juga: Hari Pertama ASN DKI WFH Tak Beri Perbedaan, Jakarta Tetap Macet dan Berpolusi
"Pas kuliah aku ngerokok, sekarang aku udah enggak ngerokok lagi. Terima kasih polusi Jakarta, kini aku sinusitis kronis," ujarnya.
Sementara itu, Martha (25), seorang pekerja swasta di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, juga begitu menginginkan WFH.
Namun, sampai saat ini kantor tempatnya bekerja belum ada memberikan edaran soal pemberlakuan sistem kerja WFH seperti ASN.
"Ya kepingin banget lah (WFH). Sama, lagian kerjaanku tuh online gitu loh, kayak aku kerja dari mana aja bisa," ujar Martha.
Martha mengaku bahwa buruknya kualitas udara juga berpengaruh pada tenggorokan dan kulit wajahnya.
Akhir-akhir ini kata dia, wajahnya lebih sering breakout sehingga harus telaten melakukan perawatan dengan skincare.
Baca juga: Kerja ASN yang WFH Tetap Diawasi, BKD DKI: Jangankan Mudik, Sambil Masak Saja Tak Boleh
"Dampaknya paling lebih sering breakout aja, jadi skincare kudu kenceng buat mencegah. Terus rambut sih aku, kayak tiap hari harus keramas karena sekali keluar langsung bau terus lepek," keluh dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.