Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nahas Nasib Pasutri di Depok, Tewas Berpelukan Saat Kebakaran Usai Selamatkan Keluarga yang Lain

Kompas.com - 26/08/2023, 09:15 WIB
Zintan Prihatini,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Nasib malang menimpa pasangan suami istri atau pasutri di Jalan Dadap Raya, Mekarjaya, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.

Pasutri yang baru menikah sekitar setahun itu tewas terbakar di rumahnya pada Kamis (24/8/2023) malam.

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok Denny Romulo mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 22.30 WIB.

"Suami inisial AN, 27 tahun, dan istri inisial AY, 25 tahun," ujar Denny, Jumat (25/8/2023).

Baca juga: Sudin Dukcapil Jakarta Pusat Bantu Korban Kebakaran Gambir

Kronologi kebakaran

Korban AN, menjadi satu-satunya anggota keluarga yang terbangun saat insiden terjadi. Kala itu, AN sempat membangunkan keluarganya yang tertidur lelap.

"Kronologinya, suami masih melek, istri tidur. Suami berusaha membangunkan anggota keluarga yang di bawah dahulu (lantai satu)," jelas Kasie Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok Tesy Hariyati.

Setelah itu, AN dan anggota keluarga lain mengeluarkan empat motor yang diparkir di dalam rumah mereka. Api yang melalap rumah saat itu, masih tidak terlalu besar.

Baca juga: Buntut Kebakaran Lahan di Flores Timur, Seorang Warga Diamankan Polisi

Suami selamatkan istrinya di lantai 2

Tesy menuturkan bahwa AY masih tertidur di kamarnya di lantai dua, ketika si jago merah berkobar. AN lantas naik ke lantai dua untuk menyelamatkan istrinya. Keduanya pun hendak turun melalui anak tangga rumahnya. Namun, menurut Tesy, tangga rumah yang terbuat dari kayu sudah hancur terbakar.

"Ketika dia (AN) naik ke lantai atas karena istri posisinya ada di lantai dua, mereka mau turun itu tidak bisa," terang Tesy.

Hal ini menyebabkan AY dan AN terjebak di dalam rumah dan meninggal dunia.

Baca juga: Api Sulit Dipadamkan, Kebakaran Lahan di Nobo Flores Timur Meluas

 

Tesy berkata, kebakaran terjadi diduga karena korsleting pada mesin pompa air. Hal tersebut sesuai dengan keterangan keluarga korban saat dimintai keterangan.

"Sama seperti keterangan keluarga, keterangannya bahwa ketika menyalakan pompa air sudah tidak bisa. Berarti memang sudah bermasalah itu pompa," papar dia.

Tewas berpelukan

Sementara itu, salah satu warga bernama Azis mengatakan, kedua korban ditemukan tewas dalam kondisi berpelukan.

"Pas ditemukan kata yang lihat mah berdua pelukan di dekat tangga. Sudah keluar dari kamar, tetapi saya enggak berani lihatnya," ucap Azis, dilansir dari TribunJakarta.com, Jumat.

Baca juga: Dampak Buruk Kebakaran di TPA Sarimukti, 3 Desa Tercemar Asap dan Puluhan Warga Kena ISPA

Kini jasad kedua korban telah disemayamkan. Kasus kebakaran itu pun tengah ditangani Polsek Sukmajaya.

Rumah diisi keluarga besar

Dalam rumah seluas 70 meter persegi itu, setidaknya ada empat kepala keluarga yang terdiri dari 13 anggota keluarga.

Kepala Urusan Humas Polres Metro Depok Iptu Made Budi, menyampaikan satu KK terdiri orangtua kandung AN, satu KK terdiri dari paman AN. Satu KK lainnya terdiri dari paman AN lainnya, serta satu KK terdiri dari AN dan AY.

Baca juga: Suami Istri Tewas dalam Kebakaran Rumah di Depok, Jasadnya Ditemukan Berpelukan

Dari 13 anggota keluarga itu, lanjut Made, hanya AN dan AY yang menjadi korban jiwa. Ia mengungkapkan, 11 anggota keluarga lain tidak terluka akibat kebakaran tersebut.

"Korban jiwa dua orang, meninggal dunia. Yang lain (11 anggota keluarga) selamat," jelas Made.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan 'Study Tour' Harus Dihapus

Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan "Study Tour" Harus Dihapus

Megapolitan
FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

Megapolitan
Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Megapolitan
Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com