Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Teladan Pejabat yang Juga Harus Naik Kendaraan Umum untuk Atasi Polusi Udara, Jangan Cuma Warganya

Kompas.com - 28/08/2023, 07:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dinilai seharusnya juga memberikan teladan untuk menggunakan transportasi umum.

Penggunaan transportasi umum diharapkan bisa turut mengatasi masalah polusi udara di Jakarta. Masalahnya, masyarakat menilai, para pejabat sendiri tidak menggunakan transportasi umum.

"Pemangku keputusannya (pejabat) juga kasih contoh naik kendaraan umum, enggak cuma menyuruh," kata Dicky (32), saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/8/2023).

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Heru Budi Anggap Angjinl Genap 24 Jam Akan Persulit Warga | Kualitas Udara Jakarta Terburuk Ketiga se-Indonesia

"Kan kemarin ada tuh yang suruh buat pakai kendaraan umum. Saya enggak yakin, dia ke kantor pakai kendaraan umum," kata Dicky lagi.

Di sisi lain, Dicky menyayangkan kondisi transportasi umum saat ini belum memadai. Jumlah transportasi umum belum cukup banyak untuk mengangkut seluruh masyarakat.

Akibatnya, masyarakat pengguna transportasi umum berdesak-desakan sehingga merasa tidak nyaman.

Sama dengan Dicky, Panji Lambang Suharto (27) juga menilai, kondisi transportasi umum belum cukup memadai, salah satunya soal jarak kedatangan bus transjakarta yang cukup lama.

Baca juga: Kualitas Udara Buruk, KPBB Akan Gugat Pemerintah dan Industri Atas Kerugian Dampak Pencemaran

Akibatnya, waktu tempuh menggunakan kendaraan umum lebih lama dibandingkan kendaraan pribadi.

Malah suruh beli mobil listrik

Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta tengah mencoba berbagai cara untuk mengatasi masalah polusi udara yang belum mereda.

Setelah kebijakan work from home (WFH) bagi 50 persen aparatur sipil negara (ASN) DKI diberlakukan, kini ASN juga diharapkan beralih ke kendaraan listrik.

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, ASN bisa memanfaatkan momentum WFH untuk menabung modal membeli kendaraan listrik.

Baca juga: Heru Budi Minta Bank DKI Ringankan Bunga Cicilan ASN yang Beli Kendaraan Listrik

"Mudah-mudahan karyawan kami bisa beli minimal motor listrik. Ini panggilan jiwa, yang balas gusti Allah," kata Heru Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (24/8/2023).

Harapan ini disampaikan Heru karena kebijakan WFH membuat berkurangnya penggunaan tunjangan transportasi yang didapatkan ASN setiap bulan.

Seharusnya, menurut Heru, uang itu bisa dimanfaatkan ASN untuk membeli kendaraan listrik. Sebab, pengeluaran untuk ongkos otomatis berkurang selama WFH.

Macet akan semakin parah

Anjuran untuk aparatur sipil negara (ASN) di DKI Jakarta membeli kendaraan listrik pribadi dianggap kurang tepat karena justru berpotensi memperparah kemacetan.

Baca juga: Fraksi PKS: Anjuran ASN Beli Kendaraan Listrik Memperparah Macet Jakarta

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com