Mengira korban adalah kelompok W, VG menginstruksikan MM agar mengendarai motor pelan-pelan lalu dia menyiramkan air keras yang telah dipersiapkan sebelumnya ke arah para korban.
"Tapi ternyata, ketika dia (VG) melemparkan air keras, objeknya random (bukan kelompok W), sasarannya menjadi random," ucap Gidion.
Pergeseran
Kriminologi Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala menyoroti peristiwa ini.
Modus tawuran antar pelajar beralih, yang bermula "senjatanya" adalah celurit atau lain hal, kini berganti air keras.
Dia menyadari bahwa tawuran tetap saja terjadi di sejumlah titik sudah banyak mendapatkan kajian dan intervensi dalam bentuk program hingga kegiatan dari sejumlah stakeholder.
Setidaknya ada tiga hal yang menurut Adrianus menjadi faktor pendorong modus tawuran pelajar terus berubah dan berkembang.
Baca juga: Penyiram Air Keras di Pulogadung Kenal Korbannya, Pernah Tawuran dan Saling Ejek
Pertama, adalah kemunculan media sosial. Sekarang, tidak sedikit dari mereka tergabung dalam sebuah grup WhatsApp lalu merencanakan tawuran dengan kelompok lain.
"Dalam hal ini, pihak kepolisian berada satu atau dua langkah di belakang karena mereka tidak masuk di dalam grup WhatsApp tersebut," ujar Adrianus.
Kedua, yakni adanya tawuran dengan kendaraan bermotor.
Adrianus menyadari ini bukan hal baru.
Menurut dia, rendahnya uang muka untuk memiliki kendaraan roda dua patut diduga menjadi salah satu pendorong terjadinya tawuran dengan motor.
"Dengan semakin mudahnya kendaraan bermotor dimiliki oleh keluarga-keluarga, bahkan dengan down payment Rp 500.000 saja sudah bisa bawa motor, maka hampir menjadi suatu kepastian bahwa tawuran tanpa motor itu rasanya tidak cocok," kata Adrianus.
"Bayangkan, dengan situasi satu dekade yang lalu, di mana tawuran biasanya jalan kaki, sekarang banyak sekali yang dilakukan dengan kendaraan bermotor," lanjutnya.
Baca juga: Tawuran di Dekat Wisma Atlet Sunter, 9 Remaja Ditangkap Polisi
Terakhir adalah masih melekatnya isu-isu yang meliputi perkelahian antar kampung, antar sekolah, sakit hati antar alumni, atau percintaan.