Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Transjakarta Bisa Isi Ulang Air Minum di Halte CSW, Uji Coba sampai Pekan Depan

Kompas.com - 09/09/2023, 11:14 WIB
Xena Olivia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PAM Jaya dan PT Transjakarta akan melakukan uji coba dispenser “air kebersamaan” untuk isi ulang air minum bagi pelanggan di Halte CSW, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Uji coba ini akan digelar mulai hari ini, Sabtu (9/9/2023), hingga pekan depan.

“Pertama kali akan kami show off di halte transjakarta selama satu minggu di lantai dua Halte CSW,” kata Marketing PAM Jaya Fifit Fitria saat diwawancarai Kompas.com di Halte CSW, Jumat (8/9/2023).

Baca juga: Melihat Kemegahan Halte Baru CSW di Jaksel yang Kini Jadi Spot Foto Instagramable

Nanti, akan ada petugas PAM Jaya yang akan memaparkan fungsi dan cara penggunaan mesin air minum ini.

“Kami berharap dapat feedback yang sangat baik dari pelanggan supaya bisa direalisasikan sebagai fasilitas tambahan di Transjakarta,” lanjut dia.

Berbeda dari dispenser biasa, sumber air minum ini adalah aliran PAM Jaya yang telah difiltrasi sehingga siap minum.

Pelanggan dapat memilih temperatur yang dikehendaki, mulai dari temperatur ruangan (air biasa), panas, sangat panas, dingin, bahkan air bersoda atau sparkling water.

“Jadi nanti pelanggan bisa bawa tumbler sendiri dan pilih mau air yang mana. Nanti di mesinnya akan ditunjukkan juga, berapa botol plastik air yang telah diselamatkan. Per 500 ml jumlahnya bertambah,” tutur Fifit.

Baca juga: Marak Kejahatan Seksual, LPSK Akan Buka Ruang Sapa di Halte Transjakarta

Harapannya, dispenser ini dapat membantu mengurangi penggunaan sampah plastik dengan menekankan penggunaan botol air minum isi ulang.

Selain itu, PAM Jaya juga ingin membuktikan kualitas air di Jakarta semakin baik.

Bahkan, dispenser yang bernama lain ‘Alva WL 7’ ini juga tak memiliki air buangan atau waste water atas filtrasi air.

“Pada beberapa sistem filtrasi mesin dispenser yang langsung dapat diminum, ada beberapa mesin yang ada produksi waste water atau air buangannya. Ini milik kami enggak ada air buangan,” tegas Fifit.

“Jadi mesin ini tak membahayakan lingkungan sekitar, apalagi program kami adalah memberdayakan sumber daya air yang ada,” sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com