Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Baru di Rumah Ibu-Anak yang Tewas Misterius di Depok, Ada Dupa dan Tumpukan Sampah

Kompas.com - 12/09/2023, 07:19 WIB
Rizky Syahrial,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkap sejumlah temuan usai olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah ibu dan anak yang tewas di Cinere, Depok. 

Grace Arijani Harahapan (68) dan anaknya, David Ariyanto Wibowo (38), ditemukan tewas hingga tersisa tulang di rumahnya, Perumahan Bukit Cinere, Depok, Kamis (7/9/2023).

Polisi sudah dua kali melakukan olah TKP.

Temuan baru tersebut dijadikan bukti bagi polisi untuk mengetahui penyebab pasti kematian ibu dan anak tersebut.

Baca juga: Polisi Dalami Kemungkinan Ada yang Dibunuh, lalu Pelaku Bunuh Diri dalam Kasus Ibu-Anak Tinggal Tulang di Depok

Dupa dan senter dekat jenazah

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, jajarannya menemukan dua senter dan dua dupa di dekat jenazah ditemukan.

"Kami juga menemukan di tempat penemuan jenazah ini dua senter dan dua dupa yang berisi bebatuan," ujar Hengki, Senin (11/9/2023).

Hengki mengatakan, temuan ini akan diteliti oleh Tim Laboratorium Forensik Polri.

"Nah ini juga kami teliti ke Tim Forensik apa jenisnya," kata dia.

Baca juga: Tetangga Sebut Ibu-Anak yang Jasadnya Sisa Tulang di Depok Dulunya Orang Berada

Tumpukan sampah

Polisi juga menemukan tumpukan sampah di sekitar jenazah Grace dan anaknya.

Ada pula roti utuh di rumah Grace.

Sebelumnya polisi sempat bertanya-tanya soal keberadaan sampah di rumah kedua jenazah itu.

"Kami cari lagi, kok sampah di luar enggak ada. Ternyata ada sampah di dalam ditemukan sisa makanan, termasuk roti yang masih utuh," tutur Hengki.

Tumpukan sampah ini, kata Hengki, bakal dijadikan alat bukti yang diteliti kepolisian bersama Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes).

Baca juga: Ibu-Anak yang Ditemukan Tinggal Tulang di Depok Terakhir Pesan Air Galon pada 25 Juli 2023

Keluarga dan tetangga diperiksa

Polisi juga memeriksa beberapa tetangga dan keluarga Grace.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Grace dan anaknya cukup tertutup, bahkan kepada keluarganya.

Adik Grace terakhir bertemu kakaknya pada 2011.

"Kepada tetangga dan ke keluarga inti, ternyata keluarga ini cukup tertutup, kemudian dengan keluarga inti ini terakhir bertemu 2011, adik dan sebagainya," jelas Hengki.

"Dan terakhir berkomunikasi hanya beberapa bulan yang lalu," imbuh dia.

Dari beberapa temuan ini, Hengki mengatakan, kasus ini mirip dengan penemuan jenazah keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.

"Jadi ini hampir sama dengan kejadian Kalideres ya, dari keluarga inti jauh, anaknya belum nikah, sama seperti Kalideres, umur 38 tahun belum menikah," jelas Hengki.

Baca juga: Surat To You Whomever dalam Kasus Kematian Ibu-Anak di Depok, Ditujukan untuk Kita Semua...

Menurut Hengki, tim laboratorium forensik hingga saat ini masih menganalisis apakah ada jejak-jejak orang lain di luar dua jenazah ini sebelum kejadian.

"Yang dimungkinkan apakah ada tindak pidana lain sebelum terjadinya. Ini masih kami dalami juga," ucap Hengki.

"Termasuk apakah di seputaran TKP ada racun, termasuk di tubuh jenazah ini ada kandungan racun, nah ini sampelnya masih diteliti oleh laboratorium forensik," kata dia lagi.

Hengki melanjutkan, polisi berencana melakukan olah TKP untuk ketiga kalinya, guna mencari penyebab pasti kematian Grace dan anaknya.

Menurut dia, tim laboratorium forensik sedang menganalisis berbagai temuan dari olah TKP yang sudah dilakukan.

Baca juga: Polisi Temukan Tumpukan Sampah dalam Rumah Ibu-Anak Tinggal Tulang di Depok, Cari Kemungkinan Jejak Orang Lain

Namun, terdapat potensi akan dilakukan olah TKP lanjutan ini karena adanya kebutuhan dari tim laboratorium forensik.

"Tadi pagi kami menerima permohonan lagi dari labfor dan dokfor untuk melakukan olah TKP kembali untuk memastikan betul bisa dipertanggungjawabkan," ujar Hengki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com