Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta Oknum TNI Lawan Arah di Tol MBZ hingga Sebabkan Kecelakaan Beruntun

Kompas.com - 12/09/2023, 09:37 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

3. Tiga korban masuk rumah sakit

Tabrakan beruntun itu menyebabkan tiga orang harus dirujuk ke rumah sakit. Mereka adalah Dina Malisa, Shanon, dan Juni.

Shanon dan Juni dibawa dan dirawat di Rumah Sakit Siloam Bekasi. Namun, lantaran kondisinya telah membaik, mereka sudah pulang dari rumah sakit.

Sementara itu, korban Dina Malisa masih dirawat di RS Muhammadiyah Jakarta Selatan.

"Yang masih dirawat adalah saudari Dina Malisa karena mengalami patah (tulang) bahu dan dilaksanakan operasi. Kini (korban) dalam tahap pemulihan pasca-operasi," ujar Andi.

Saat ini, Dina Malisa dalam keadaan stabil setelah operasi. Kesehatannya juga dipantau oleh Kodam Jaya.

4. Alami masalah psikologis

Andi mengungkapkan bahwa GDW memiliki masalah psikologis.

"Lettu Kav G ini memiliki riwayat penyakit, kondisi psikologis juga kurang sehat dan sedang dalam pengawasan satuan," ucap dia.

Ia juga menegaskan bahwa GDW tidak dalam pengaruh alkohol saat melintas di Tol Layang MBZ pada Sabtu lalu.


5. Belum bisa dimintai keterangan

GDW belum bisa dimintai keterangan. Ia masih dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.

"Karena faktor kesehatan, yang bersangkutan belum bisa memberikan keterangan," kata Andi.

Lebih lanjut, GDW juga masih diobservasi pihak rumah sakit sampai dua pekan ke depan.

Observasi dilakukan lantaran GDW disebut memiliki kondisi psikologis yang kurang sehat.

Baca juga: Masih Dirawat, Oknum TNI yang Lawan Arah di Tol MBZ Belum Bisa Dimintai Keterangan

Oleh karena itu, penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus tersebut akan dilakukan setelah observasi selesai dan hasilnya keluar.

Jadi, alasan GDW lawan arah ketika melintas di Tol Layang MBZ juga masih belum diketahui.

"Itu tadi alasannya, dia kondisi kesehatannya ada kondisi psikologis. Sekarang lagi dirawat, dan hasil (observasi) belum ada. Jadi dia belum bisa dimintai keterangan," tegas dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com